Selasa, 17 November 2015

Media Pembelajaran dalam Perspektif al-Qur'an



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latarbelakang
Guru sebagai penggiat memiliki peran yang penting terhadap proses optimalisasi diri siswa untuk menghasilkan perubahan prilaku yang relatif permanent, berdasarkan alasan itulah seorang guru hendaknya mampu merencanakan serta menciptakan suasana atau lingkungan belajar secara kondusif bagi siswa-siswanya. Namun, yang perlu digaris bawahi adalah bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar, dengan posisinya sebagai penggiat tadi ia pun harus mampu merencanakan serta menciptakan sumber-sumber belajar yang lainnya. Sumber itulah yang nantinya dapat dijadikan sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan dan atau diciptakan secara terencana oleh para guru atau pendidik, sumber tersebut biasa dikenal sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran dijadikan sebagai penghubung antara guru dan siswa agar tercipta komunikasi yang efektif.
Dalam dunia pendidikan, seorang guru muslim seyogyanya menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman dalam mengajar. Menjadikannya sebagai referensi awal dalam segala hal yang akan ia ajarkan. Karena sesungguhnya Al Qur’an merupakan sebuah kitab yang universal dalam menerangkan segala persoalan, termasuk didalamnya mengenai media dalam pendidikan.
          إِنَا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ
Artinya: “Sungguh Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an berbahasa Arab,agar kamu   mengerti.”(QS. Yusuf,12:2)
Ada banyak ayat yang bertebaran dalam Al-Quran senada dengan ayat diatas menariknya ayat diatas ditutup dengan kalimat “la’allakum ta’qiluun” mudah-mudahan kalian menjadi orang yang berpikir dan berakal. Berdasarkan ayat ini jelas, menelaah Al-Qur’an yang berbahasa Arab dapat mengembangkan pemetaan pikiran, sedangkan pikiran yang terpetakan secara baik menjadi embrio bagi kemampuan mencari dan memecahkan persoalan. Dalam hal ini,benar apa yang dikatakan seyyed hossein nasr, membaca dan menelaah Al-Qur’an bukan hanya mencerdaskan hati, melainkan mencerdaskan akal-rasional. Akan tetapi masalah utama yang muncul adalah perbedaan bahasa. Disatu sisi AlQuran berbahasa Arab, disisi lain para user (pembacanya) bahasa ibunya bukan bahasa Arab.

Belajar bahasa merupakan usaha yang tidak gampang dan kadang menjenuhkan, bahkan kadang kala membuat orang frustasi. Hal tersebut merupakan hambatan dalam mendalami ilmu bahasa Arab, Untuk mengatasinya maka kehadiran media pembelajaran bahasa Arab sangatlah diperlukan. Dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar untuk menyampaikan pesan  yang bersifat abstrak kepada peserta didik sebaiknya dihadirkan dalam bentuk konkrit,  guna mendekatkan pesan-pesan tersebut agar dapat diterima oleh peserta didik.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas, penulis perlu membatasi permasalahan yang akan dibahas, karena banyaknya penjabaran yang berkaitan dengan masalah tersebut. Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah :
1.      Apa pengertian bahasa dan fungsi bahasa menurut perspektif Al-qur’an ?
2.      Apa pengertian media pembelajaran dan fungsi media pembelajaran menurut prespektif Al-qur’an ?
3.      Apa hubungan bahasa dan media pembelajaran ?









BAB II
PEMBAHASAN
A.    Bahasa dan fungsinya berdasarkan prespektif Al-qur’an
1.         Hakikat Bahasa
Bahasa adalah realitas yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tumbuh kembangnya manusia pengguna bahasa itu. Realitas bahasa dalam kehidupan ini semakin menambah kuatnya eksistensi manusia sebagai makhluq berbudaya dan beragama. Kekuatan eksistensi manusia sebagai makhluq berbudaya dan beragama antara lain ditunjukkan oleh kemampuannya memproduksi karya-karya besar berupa sains, teknologi dan seni yang tidak terlepas dari peran-peran bahasa yang digunakannya. Namun dalam konteks lain, bahasa bisa dijadikan propaganda, bahkan peperangan yang yang bisa membahayakan sesama jika pengguna bahasa tidak lagi melihat rambu-rambu agama dan kemanusiaan dalam penggunaanya.
Dalam makna lain bahwa bahasa sangat terbuka untuk dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Justru ragam definisi ini akan semakin memberikan penjelasan tentang sosok bahasa yang sesungguhnya. Berikut ini beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli :
·                   Menurut Al-Khuli (1982 : 148), bahasa adalah sistem suara yang terdiri atas simbol-simbol abriter (manasuka) yang digunakan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk bertukar pikiran atau berbagi rasa.
·                   Menurut Ba’labaki (1990 : 272) bahasa adalah sistem yang terbentuk oleh simbol-simbol diusahakan dan dapat berubah untuk mengekspresikan tujuan pribadi atau komunikasi ntar individu.
·                   Menurut ‘Abd al-Majid (1952 : 15), bahasa adalah kumpulan isyarat yang digunakan oleh orang-orang untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, emosi, dan keinginan.
·                   Menurut Anis Farihah (1973 : 14), bahasa adalah gejala psikologis, sosial, kultural, tidak bersifat biologis, dapat diusahakan, terdiri atas simbol-simbol ssuara yang mengandung makna sehingga seseorang dapat berkomunikasi.
·                   Menurut Ronald Wardaugh (1972 : 3), bahasa adalah sistem simbol ujaran yang arbitrer yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi.[1]
Dari berbagai definisi itu dapat diambil besimpulan bahwa hakikat bahasa itu :
a.         Bahasa itu Sistematik
Sistematik artinya beraturan atau berpola. Bahasa memiliki sistem bunyi dan sistem makna yang beraturan. Dalam hal bunyi, tidak sembarangan bunyi bisa dipakai sebagai suatu simbol dari suatu rujukan (referent) dalam berbahasa. Bunyi mesti diatur sedemikian rupa sehingga terucapkan. Kata pnglln tidak mungkin muncul secara alamiah, karena tidak ada vokal di dalamnya. Kalimat Pagi ini Faris pergi ke kampus, bisa dimengarti karena polanya sitematis, tetapi kalau diubah menjadi Pagi pergi ini kampus ke Faris tidak bisa dimengarti karena melanggar sistem.
b.         Bahasa itu manasuka (Arbitrer)
Manasuka atau arbiter berarti seenaknya, asal bunyi, mana saja yang disukai bisa muncul tanpa alasan. Arbitrer artinya selected at random and without reason, dipilih secara acak tanpa alasan. Ringkasnya, manasuka tidak ada hubungan logis dengan kata-kata sebagai symbol dengan yang disimbolkan.
c.         Bahasa itu vocal
Vokal dalam hal ini berarti bunyi. Bahasa mewujud dalam bentuk bunyi. Kemajuan teknologi dan perkembangan kecerdasan manusia memang telah melahirkan bahasa dalam wujud tulis, tetapi sistem tulis tidak bisa menggantikan ciri bunyi dalam bahasa. Sistem penulisan hanyalah alat untuk menggambarkan arti di atas kertas, atau media keras lain. Lebih jauh lagi, tulisan berfungsi sebagai pelestari ujaran. Lebih jauh lagi dari itu, tulisan menjadi pelestari kebudayaan manusia. Kebudayaan manusia purba dan manusia terdahulu lainnya bisa kita prediksi karena mereka meninggalkan sesuatu untuk dipelajari. Sesuatu itu antara lain berbentuk tulisan.
d.        Bahasa itu symbol
Simbol adalah lambang sesuatu, bahasa juga adalah lambang sesuatu. Titik-titik air yang jatuh dari langit diberi simbol dengan bahasa dengan bunyi tertentu. Bunyi tersebut jika ditulis adalah hujan. Hujan adalah simbol linguistik yang bisa disebut kata untuk melambangkan titik-titik air yang jatuh dari langit itu. Simbol bisa berupa bunyi, tetapi bisa berupa goresan tinta berupa gambar di atas kertas. Gambar adalah bentuk lain dari simbol. Potensi yang begitu tinggi yang dimiliki bahasa untuk menyimbolkan sesuatu menjadikannya alat yang sangat berharga bagi kehidupan manusia. Tidak terbayangkan bagaimana jadinya jika manusia tidak memiliki bahasa, betapa sulit mengingat dan menkomunikasikan sesuatu kepada orang lain.
e.         Bahasa itu mengacu pada dirinya (obyek)
Sesuatu disebut bahasa jika ia mampu dipakai untuk menganalisis bahasa itu sendiri. Binatang mempunyai bunyi-bunyi sendiri ketika bersama dengan sesamanya, tetapi bunyi-bunyi yang meraka gunakan tidak bisa digunakan untuk membelajari bunyi mereka sendiri. Berbeda dengan halnya bunyi-bunyi yang digunakan oleh manusia ketika berkomunikasi. Bunyi-bunyi yang digunakan manusia bisa digunakan untuk menganalisis bunyi itu sendiri. Dalam istilah linguistik, kondisi seperti itu disebut dengan metalaguage, yaitu bahasa bisa dipakai untuk membicarakan bahasa itu sendiri. Linguistik menggunakan bahasa untuk menelaah bahasa secara ilmiah.
f.          Bahasa itu manusiawi
Bahasa itu manusiawi dalam arti bahwa bahwa itu adalah kekayaan yang hanya dimiliki umat manusia. Manusialah yang berbahasa sedangkan hewan dan tumbuhan tidak. Para hali biologi telah membuktikan bahwa berdasarkan sejarah evolusi, sistem komunikasi binatang berbeda dengan sistem komunikasi manusia, sistem komunikasi binatang tidak mengenal ciri bahaya manusia sebagai sistem bunyi dan makna. Perbedaan itu kemudian menjadi pembenaran menamai manusia sebagai homo loquens atau binatang yang mempunyai kemampuan berbahasa. Karena sistem bunyi yang digunakan dalam bahasa manusia itu berpola makan manusia pun disebut homo grammaticus, atau hewan yang bertata bahasa.
g.         Bahasa itu komunikasi
Fungsi terpenting dan paling terasa dari bahasa adalah bahasa sebagai alat komunikasi dan interakasi. Bahasa berfungsi sebagai alat memperaret antar manusia dalam komunitasnya, dari komunitas kecil seperti keluarga, sampai komunitas besar seperti negara. Tanpa bahasa tidak mungkin terjadi interaksi harmonis antar manusia,
Dalam Al-qur’an dijelaskan bahwa hakikat bahasa sebagai alat komunikasi dibagi menjadi dua, bahasa sebagai kata dan bahasa sebagai fakta.
Bahasa sebagai kata adalah bahwa melalui kata kita dapat mengungkapkan paresaaan, menerima berita, memperoleh informasi, menyatakan sesuatu (sedih, senang, gembira). Sedangkan bahasa sebagai fakta adalah bahwa bahasa menjadi media pemindahan pengetahuan dengan syarat keselarasannya pada bilangan pengetahuan dan sesuai dengan bermacam kebutuhan manusia yang berasal dari masyarakatnya. Seperti contoh dalam surat Ar-rum ayat 50.
2.    Dalil Al-qur’an tentang bahasa
Ø  Q.S. Al-Baqoroh ayat 30
   zN¯=tæur tPyŠ#uä uä!$oÿôœF{$# $yg¯=ä. §NèO öNåkyÎztä n?tã Ïps3Í´¯»n=yJø9$# tA$s)sù ÎTqä«Î6/Rr& Ïä!$yJór'Î/ ÏäIwàs¯»yd bÎ) öNçFZä. tûüÏ%Ï»|¹ ÇÌÊÈ  
31. dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
Dalam ayat inilah yang menjadi dasar awal mula munculnya bahasa atau terjadinya awal mula kegiatan berbahasa “komunikasi”.
Ø  Q.S. Ibrahim ayat 4
!$tBur $uZù=yör& `ÏB @Aqߧ žwÎ) Èb$|¡Î=Î/ ¾ÏmÏBöqs% šúÎiüt7ãŠÏ9 öNçlm; ( @ÅÒãŠsù ª!$# `tB âä!$t±o Ïôgtƒur `tB âä!$t±o 4 uqèdur âƒÍyèø9$# ÞOÅ3ysø9$# ÇÍÈ  
4. Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. dan Dia-lah Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

Al-qur’an diturunkan dalam bahasa Arab tidak berarti dia untuk bangsa arab saja. Tetapi, ia diperuntukkan bagi semua manusia.[2]

3.    Fungsi bahasa
Beberapa fungsi bahasa dalam kehidupan manusia antara lain :[3]
·         Bahasa adalah alat berpikir
Sebuah gagasan atau ide timbul dalam pikiran belum merupakan bahasa karena belum mempunyai bentuk tertentu. Tetapi, ketika gagasan itu sudah dituangkan dan diatur urutan unsur-unsur dalam bentuk kata atau kalimat yang diucapkandengan lisan atau dicatat dengan symbol-simbol (tulisan), gagasan itu berubah menjadi bahasa karena ia sudah mempunyai bentuk yang terwujud.
·         Bahasa alat untuk memenuhi kebutuhan dasar
Semua manusia memiliki kebutuhan dasar hidup baik secara individu maupun social. Kebutuhan dasar seperti makan, minum, tidur, dan sebagainya tidak bisa ditunda-tunda sebab menyangkut kelangsungan hidupnya. Untuk memenuhinya tidak bisa bekerja sendirian, tetapi memerlukan bantuan manusia lain. Pada saat yang sama ia perlu menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengutarakan maksudnya.
·         Bahasa alat untuk berekspresi
Bahsa digunakan orang untuk menyatakan atau mengekspresikan perasaan, emosi, harapan, keinginan, cita-cita, dan pikiran seseorang. Sebalaiknya, bahasa juga menjadi alat untuk mengerti dan menghayati perasaan, harapan, keinginan, dan pikiran orang lain.
·         Bahasa media penghubung antar kelompok
Bahasa merupakan alat komunikasi seseorang dengan orang lain. Dan menjadi media penghubung antara masyarakat suatu bangsa satu dan bao/ngsa lainnya.
·         Bahasa salah satu symbol agama
Tak bisa dipungkiri bahwa bahasa sangat erat kaitannya dengan agama. Sebab bagaimanapun, pesan-pesan tuha harus disampaikan melalui bahasa yang dapat dipahami oleh manusia yang melaksanakan agama itu.
·         Bahasa pendukung untama pengetahuan
Tidak ada satu pengetahuan pun yang disampaikan dengan efisien selain lewat media bahasa. Sebagian besar bidang pengajaran menjadikan bahasa sebagai alat terpenting dan mutlak diperlukan. Karya besar umat manusia dalam bidang sains, teknologi, seni dan sebagainya akan mudah dipahamioleh masyarakat dengan bahasa.
·         Bahasa alat pemersatu
Bangsa yang dibangun oleh kelompok masyarakat yang berbeda, baik dalam ras-etnis, agama, dan social-ekonomi hanya dapat bersatu dan kompak jika diikat dan dijalin ileh kesatuan bahasa, misalnya saja Bahasa Indonesia.
·         Bahasa alat politik
Salah satu kecenderungan umat manusia adalah mencari kekuasaan atas manusia lain. Kekuasaan ini senantiasa dicari dengan berbagai cara yang kadang-kadang menciptakan nuansa persaingan. Persaingan-persaingan ini dalam konteks tertentu bisa memunculkan gerakan subvertif untuk mempropagandakan kepentingan-kepentingannya. Dalam konteks kekinian, misalnya, muncul gerakan intelijen guna melemahkan atau menghancurkan kekuatan lawan. Dalam hal-hal tertentu, bahasa dapat berfungsi lebih efektif daripada senjata lainnya.
Ada beberapa ayat yang menjelaskan tentang fungsi bahasa dalam kehidupan manusia, diantaranya adalah :[4]
·         Q.S. Al-Qashash ayat 51
* ôs)s9ur $uZù=¢¹ur ãNßgs9 tAöqs)ø9$# öNßg¯=yès9 šcr㍩.xtGtƒ ÇÎÊÈ  
51. dan Sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut Perkataan ini (Al Quran) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran

Dalam ayat ini Allah menjelaskan agar seseorang menggunakan bahasa sebagai alat untuk memperoleh pelajaran.
Wardhaugh (1972) seorang pakar sosiolinguistik juga mengatakan bahwa fungsi bahasa adalah alat komunikasi manusia, baik lisan maupun tulisan. Namun, fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yang menurut Kinneavy disebut fungsi ekspresi, fingsiinformasi, fungsi eksplorasi, fungsi persuasi, dan fungsi entertainment. (Michel, 1967:51)[5]
B.     Media dan perannya berdasarkan prespektif Al-qur’an
                       1.          Pengertian media pembelajaran
Adapun kata pembelajaran adalah memiliki akar kata “belajar”. Belajar yaitu kegiatan berproses yang memiliki unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis jenjang pendidikan. Disamping itu, ada pula orang yang memandang belajar sebagai latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis.[6] Hintzman (1978) dalam bukunya The Psichology of learning and memory berpendapat bahwa “learnig is a change in organism due to experience vich can affectthe organism’s behavior”, suatu perubahan yang terjadi dalam diri organism,manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organism tersebut.[7]
Istilah media pembelajaran memiliki beberapa pengertian. Gerlach dan Ely (1971) misalnya, memberikan pengertian media secara luas dan secara sempit. Adapaun secara luas yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah setiap orang, materi atau peristiwa yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Adapun pengertian secara sempit adalah sarana nonpersonal (bukan manusia) yang digunakan oleh guru yang memegang peranan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan.
Agak berbeda dengan istilah itu semua adalah definisi yang diberikan oleh Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA), dikatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik literal maupun audiovisual serta peralatan. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca.[8]
Dari beberapa perbedaan pengertian tentang media pembelajaran, dapat dilihat kesamaan satu sama lain, yaitu bagaimana pesan atau informasi secara efektif dan efisien dapat diterima dan selalu diingat oleh pembelajar.[9]
                       2.          Fungsi media pembelajaran
Oemar Hamalik dalam bukunya yang berjudul Psikologi belajar Mengajar (1992), penggunaan media dalam proses belajar mengajar dapatmembangkitkan rasa ingin tahu dan minat, membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam proses belajar mengajar, serta dapat mempengaruhi psikologi siswa.
Media pembelajaran memiliki tiga peranan, yaitu peran sebagai penarik perhatian (attentional role), peran komunikasi (communication role), dan peran (retention role). Media pembelajaran penting dalam pembelajaran bahasa asing, termasuk pembelajaran bahasa Arab.[10]
Media pembelajaran merupakan wahana penyalur atau wadah pesan pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Disamping dapat menarik perhatian siswa, mediapembelajaran juga dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam setiap mata pelajaran. Dalam penerapan pembelajaran di sekolah , guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan variatif, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses dan berorientasi pada prestasi belajar.[11]
Secara lebih detail, Al Fauzan (2003) menyebutkan bahwa media pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting untuk meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar sebagaimana berikut :[12]
a)      Memperkaya pengalaman belajar peserta didik
b)      Ekonomis
c)      Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran
d)     Membuat peserta didik lebih siap belajar
e)      Mengikutsertakan banyak panca indera dalam proses pembelajaran
f)       Meminimalisir perbedaan persepsi antar guru dan peserta didik
g)      Menambah konstribusi positif peserta didik dalam memperoleh pengalaman belajar
h)      Membantu menyelesaikan perbedaan pribadi antar peserta didik.
C.    Hubungan bahasa dan media pembelajaran
Secara garis besar menurut onong (1994:11-16) proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder :[13]
Pertama, proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang atau symbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Kedua, proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain sengan menggunakan sarana atau alat sebagai media kedua setelah memakai lambing sebagai media pertama… surat, telepon, teleteks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi adlah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.
Media dalam konteks pembelajaran, dengan demikian adalah bahasanya guru. Bahasa guru dalam proses pembelajaran tersebut dapat secara verbal maupun non-verbal.
Allah telah menggambarkan bagaimana proses pembelajaranm dalam Al-qur’an. Sebelum dijelaskan bagaimana Allah membelajarkan makhluk-Nya, Allah menjelaskan berbagai sarana yang dapat dijadikan alat mendapatkan ilmu pengetahuan.
Dengan melihat berbagai macam objek ilmu atau fenomena, Allah memberikan berbagaimacam tatacara dan sarana yang harus digunakan untuk meraih pengetahuan. Dalam Q.S. Al-Nahl ayat 78 diisyaratkan bahwa sarana tersebut adalah pendengaran, penglihatan, akal, serta hati. Dengan keempat sarana ini manusia bisa melakukan eksperimen, pengamatan, trial and error, diskusi dan berbagai cara-cara yang lain dengan memaksimalkan keempat sarana tersebut.[14]


















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hakikat bahasa adalah :
a.       Bahasa itu Sistematik
b.      Bahasa itu manasuka (Arbitrer)
c.       Bahasa itu vocal
d.      Bahasa itu symbol
e.       Bahasa itu mengacu pada dirinya (obyek)
f.       Bahasa itu manusiawi
g.      Bahasa itu komunikasi
2. Fungsi bahasa adalah :
·         Bahasa adalah alat berpikir
·         Bahasa alat untuk memenuhi kebutuhan dasar
·         Bahasa alat untuk berekspresi
·         Bahasa media penghubung antar kelompok
·         Bahasa salah satu symbol agama
·         Bahasa pendukung untama pengetahuan
·         Bahasa alat pemersatu
·         Bahasa alat politik
3. Dari beberapa perbedaan pengertian tentang media pembelajaran, dapat dilihat kesamaan satu sama lain, yaitu bagaimana pesan atau informasi secara efektif dan efisien dapat diterima dan selalu diingat oleh pembelajar.
4. Allah telah menggambarkan bagaimana proses pembelajaranm dalam Al-qur’an. Sebelum dijelaskan bagaimana Allah membelajarkan makhluk-Nya, Allah menjelaskan berbagai sarana yang dapat dijadikan alat mendapatkan ilmu pengetahuan.

B. Kritik dan saran
Bahasa sangat erat kaitannya dengan komunikasi manusia setiap hari, begitu pula dengan media, sebab dengan adanya media manusia dapat mewakilkan maksud yang ingin ditujunya. Demikian makalah ini dengan sederhana kami sampaikan, kami memohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat memperbaiki makalah-makalah yang lainnya, akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi semuanya. Amin.
















DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta Press.
Hamid, M Abdul. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan Metode, Strategi, Materi dan Media. Malang : UIN-Malang Press.
Hermawan, Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Cet.II. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Mahmudah, Umi, dkk. 2008. Active Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Malang : UIN-Malang Press.
Mujib, Fathul. 2010. Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab. Yogyakarta : Bintang pustaka Abadi.
Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada
Rosyidi, Abdul Wahab. 2009. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang : UIN-Malang Press.
Rosyidi, Abd Wahab. 2011. Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab. Malang : UIN-Maliki Press


[1] Acep hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, PT Remaja Rosda Karya (2011). Hal : 8-9
[2] Fathul Mujib, Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab, Pedagogia(2010). Hal : 4
[3] Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, PT Remaja Rosdakarya (2011). Hal : 22-24
[4] Fathul Mujib, Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab, Pedagogia(2010). Hal : 14-15
[5] Abdul Chaer, Psikolinguistik Kajian Teoretik, Rineka Cipta cet.2 (2009). Hal : 33
[6] Abdul Wahab Rosyidi, Media pembelajaran bahasa arab, UIN-Maliki Press. Malang (2009), hal:15-16
[7] Ibid, hal:17
[8] Abdul Wahab Rosyidi, M.Pd dan Mamlu’atul Ni’mah, M.Pd. Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab, UIN-Maliki Press, Malang (2011), Hal : 101-102
[9] Ibid, Hal : 104
[10] Umi Rosyidah, dkk, Active Learning Dalam Bahasa Aarab, UIN-Maliki Press. Malang (2008), Hal:96
[11] H. M. Abdul Hamid, M.A, dkk. Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan metode, strategi, materi dan media., UIN-Malang press (2008). Hal : 170
[12] Ibid, Hal : 172-174
[13] Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan baru, Gaung Persada Press(2008). Hal : 8-9
[14] Umi Mahmudah, M.A. dan Abdul Wahab Rosyidi, M.Pd. Active Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, UIN-Malang Press(2008). Hal : 5-6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar