Selasa, 26 Agustus 2014

manajemen dan supervisi pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Dalam meningkatkan mutu sebuah lembaga lebih-lebih lembaga pendidikan tak akan pernah terlepas dari manajemen yang menjadi tolak ukur keberhasilan suatu lembaga jika manajemennya baik naka bisa diprediksikan lembaga tersebut akan mengalami kejayaan begitu juga sebaliknya, namun tidak hanya cukup dengan manajemen saja akan tetapi perlu adanya supervisor yang akan memantau berjalannya managemen tersebut.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian manajemen dan supervisi pendidikan ?
2.      Apa saja tujuan dan ruanglingkup manajemen dan supervisi pendidikan?

C.    Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian manajemen dan supervisi pendidikan
2.      Untuk mengetahui tujuan dan ruanglingkup manajemen dan supervisi pendidikan



BAB II
PEMBAHASAN
1.         MANAGEMEN PENDIDIKAN
a.      Pengertian Managemen Pendidikan
Managemen pendidikan sebagai suatu proses atau sistem pengelolaan. Kegiatan-kegiatan pengelolaan pada suatu sistem pendidiksn bertujuan untuk keterlasanaan prosese belajar mengajar yang baik.
, yang mencakup:
1)      Program kurikulum, yang meliputi administrasi kurikulum, metode penyampaian , sistem evaluasi, sistem bimbingan;
2)      Program ketenagaan
3)      Program pengadaan dan pemeliharaan fasilitasdan alat-alat pendidikan
4)      Program pembiayaan
5)      Program hubungan dengan masyarakat
           Managemen pendidikan sebagai suatu proses atau sistem organisasi dan peningkatan kemanusiaan (human enginering) dalam kaitannya dengan suatu sistem pendidikan. Suatu prosese belajar mengajar yang relavan, efektif dan evesien dapat terjadi apabila dilengkapi dengan sarana yang terbentuk satu wadah organisasi dan ditunjang oleh :
1.      Kelompok pimpinan dan pelaksanaan
2.      Fasilitas dan alat pendidikan
3.      Program pendidikan dengan sistem pengelolaan yang mantap.[1]


b. Tujuan  Managemen Pendidikan
          Tujuan managemen Pendidikan adalah sebagai berikut:
a)      secara umum, managemen pendidikan bertujuan untuk menyusun suatu sistem pengelolaan yang meliputi:
1)      Admnistrsi dan organisasi kurikulum
2)      Pengelolaan dan ketenagaan
3)      Pengelolaan sarana dan pra sarana
4)      Pengelolaan pembiayaan
5)      Pengelolaan media pendidikan
6)      Pengelolaan hubungan dengan masyarakat yang managemen keterlaksanaan proses pembelajaran yang relevan, efektif, dan efesien yang managemen yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

b)      Secara khusus managemen, pendidikan bertujuan terciptanya sistem pengelolaan yang relevan, efektif dan efesien dan  mencapai sasaran dengan suatu pola struktur organisasi pembagian tugas dan tanggungjawab yang jelas antara pimpinan dan pengelola program , tenaga pelatih fasilitator, tenaga perpystakaan, tenaga teknis lainnya, tenaga tata usaha , dan tenaga pembina/ pembimbing.
c)      Lancarnya pengelolaan program pendidikan
d)     Keterlaksanaan proses pembelajaraan berdasarkan pendekatan cara belajar siswa aktif .[2]






2.         SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Pengertian Supervisi
Arti Supervisi telah dirumuskan dari beberapa pendapat antara lain:
a. Istilah supervisi pendidikan dapat dijelaskan baik menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi) , maupun  isi ynag terkandung dalam perkataan itu (semantik). Adapun Pengertian tersebut:
·           Etimologi
Supervisi diambil dalam perkataan bahasa inggris “supervision”artinya pengawasan di bidang pendidikan. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisior.

·           Morfologis
Supervisi dapat dijelaskan menurut bentuk perkataannya. Supervisi terdiri dari dua kata super berarti atas, lebih. Visi berarti lihat, tilik, awasi. Seorang supervisor memang mempunyai posisi di atas atau mempunyai kedudukan yang lebih dari orang yang disupervisinya.

·      Semantik
Pada hakikatnya isi yang terkandung dalm definisi yang rumusannya tentang sesuatu tergantung dari orang yang mendefinisikan, tetapi memiliki makna yang sama.
·      Depdiknas(1994)
Merumuskan supervisi sebagai berikut:
“Pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf  seolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik”.

Atas dasar uraian diatas maka pengertian supervisi dapat dirumuskan sebagai berikut:” Serangkaian usaha pemberian bantuan kepada guru dalam bentuk layanan profesional ang diberikan supervisor (pengawas sekolah, kepala sekolah, dan pembina lainnya) guna meningkatkan mutu proses dan hasil belajar mengajar, karena supervisi atau pembinaan guru tersebut lebih menekankan pada pembinaan guru tersebut pula ’pembinaan profesionl guru’ yakni pembinaan yang lebih diarahkan pada upaya memperbaiki dan meningkatkan kemampuan profesional guru.[3] 
Dengan kata lain:
           Supervisi ialah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secra efektif.
           Fungsi pengawasan atatu supervisi dalam pendidikan bukan hanya sekedar kontrol melihat apakah segala kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana atau program yang telah digariskan, tetapi lebih dari itu.
           Dalam pelaksanaannya, supervisi bukan hanya mengawasi apakah para guru /  pegawai menjalakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan instruksi atatu ketentuan-ketentuan yang telah digariskan, tetapi juga berusaha bersama guru-guru , bagaimana cara-cra memperbaiki  proses belajar mengajar.  Jadi, dlam kegiatan supervisi , guru-guru tidak dianggap sebagai pelaksana pasif , melainkan diperlakukan sebagai partner bekerja yang memiliki ide-ide, pendapat-pendapat dan pengalaman – pengalaman yang perlu didengar dan dihargai serta diikutsertakan di dalam usaha-usaha perbaikan pendidikan. [4]
2. Ruang Lingkup Supervisi
            Ruang lingkup supervisi pendidikan terdiri atas dua bagian,yaitu:
Pertama, supervisi tidak langsung atau supervisi makro atau supervisi pengajaran. Supervisi makro adalah supervisi pengajaran, yang merupakan rangkaian kegiatan pengawasan pendidikan yang ditujukan untuk memperbaiki  kondisi-kondisi, baik personil maupun material yang memungkinkan terciptanya situasi belajar mengajar yang lebih baik demi tercapainya tujuan pendidikan( Poerwanto. 1986: 99 ).
Kedua, supervisi yang bersifat langsung atau supervisi mikro yang sekarang dikenak dengan supervisi klinis . supervisi klinis adalah supervisi yang pelaksanaannya dapat disamakan dengan”praktik kedokteran” ,  yaitu hubungan antara supervisee dan supervisor ibarat hubungan antara pasien dan dokter . Harahap memberi pendapat tentang ruanglingkup supervisi pendidkan sebagai berikut:
a.         Supervisi dalam administrasi personalia untuk melihat apakah ada kartu pegawai, soal kenaikan pangkat, soal pembagaian tugas dan lain-lain.
b.         supervisi dalam pemeliharaan gedung dan alat-alat seperti kursi, meja, ruang belajar, papan tulis dan lain-lain.
c.         supervisi dalam penyelenggaraan perpustakaan, yaitu soal kondisi buku, pelayanan , ketertiban, dan lain-lain.
d.        Supervisi dalam administrasi keuangan seperti ingin melihat apakah pengeluara sesuai dengan aturan ketepatan pembayaran gaji atau honor lainnya kepada pegawai dan guru.
e.         Supervisi dalam pengelolaan kafetaria, yaitu soal kebersihan tempat dan makanan,serta soal ketertiban siswa yang jangan sampai menjadi tempat bermain, bolos dan merokok.
f.          Supervisi dalam kegiatan kokurikuler, apaka sampai menggangu kegiatan belajar siswa, kesehatan, dan keamanan. [5]

3.    Tujuan supervisi Pendidikan
Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerja, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan tugas belajar mengajar. Secara operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan konkrit dari tujuan pendidikan yaitu:
a.     Meningkatkan mutu kinerja guru
1)            Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekaloh dalam mencapai tujuan tersebut
2)            Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
3)            Membentuk moral kelompok yang kuat danb mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan yang lainnya
4)            Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa
5)            Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian, dan alat pengajaran .
6)            Menyediakan sebuah sistem yang berupa menggunakan teknologi yang dapat membantu guru dalam pengajaran.
7)            Sebagai salah satu dasar pengambiln keputusan bagi kepla sekolah untuk reposisi guru
b.        Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik.
c.         Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
d.        Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolahan khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerhja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagai mana yang diharapkan
e.         Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukan keberhasilan lulusan.[6] 

















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a.         Manajemen pendidikan sebagai suatu proses atau sistem organisasi dan peningkatan kemanusiaan (human enginering) dalam kaitannya dengan suatu sistem pendidikan.
b.         Tujuan Manajemen pendidikan : Secara umum dan khusus,  Lancarnya pengelolaan program pendidikan serta Keterlaksanaan proses pembelajaraan berdasarkan pendekatan cara belajar siswa aktif
c.         Supervisi ialah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secra efektif.
d.        Ruang lingkup supervisi pendidikan terdiri atas dua bagian,yaitu:
Pertama, supervisi tidak langsung atau supervisi makro atau supervisi pengajaran. Kedua, supervisi yang bersifat langsung atau supervisi mikro yang sekarang dikenak dengan supervisi klinis
e. Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerja, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan tugas belajar mengajar
B. Saran
      Kita sebagai pendidik seyogyanya merancang dan membuat perencanaan pendidikan sebelum memulai pembelajaran . Hal ini akan menjadikan kondisi KBM  bejalan dengan baik. Serta perlu adanya  pelaksanaan  program  supervisi untuk dapat memperbaiki penyimpangan dalam pengelolaan sekolah demi meningkatkan mutu pendidikan. 


[1] Prof. Dr. Oemar Hamalik, ManajemenPengembangan Kurikulum , (remaja rosda karya: bandung: 2007) hal : 78-79
[2] Ibid hal: 80-81
[3] Jerry H. Makawimbang. Supervisi Dan peningkatan Mutu Pendidikan (Alfabeta: Bandung 2011) hal: 71-73
[4]  Drs. M. Ngalim Purwanto, Mp, Administrasi dan Supervisi pendidikan, (remaja rosdakarya: bandung 2009) hal: 76-77
[5] Supervisi dan peningkatan mutu pendidikan hal: 74-75
[6]  Ibid hal: 75

1 komentar:

  1. The Best Casinos in USA - APRCasino
    It is one of aprcasino the wooricasinos.info most well-known casino casinos, and febcasino it is gri-go.com owned and operated by the https://septcasino.com/review/merit-casino/ Rincon Band of Luiseno Indians. There are over 100 different

    BalasHapus