Selasa, 20 Mei 2014

MEDIA DALAM PEMBELAJARAN



KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanir Rohiiim..........
            Alhamdulillah Robbil ‘Alaamiin , Puji syukur senantiasa tercurahkan kepada Allah SWT atas limpahan karunianya yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah mata kuliah  Ilmu Pendidikan Islam dengan berjudul “Al-Washilah Dalam Pembelajaran”. Dalam Makalah tersebut akan membahas tentang Media atau Alat dalam pembelajaran.
            Sholawat dan salam mudah-mudahan senantiasa dilimpahkan kepada junjungan baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang memiliki  “jiwa” yang sempurna , memiliki persona yang mempesona, yang pantas jadi idola dan panutan umat. Semoga kita semua menjadi pengikutnya yang terbaik sehingga pantas untuk mendapatkan syafa’atnya.
            Akhirnya, penyusun memohon kepada Alloh SWT. Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi kaum Muslimin, khususnya para mahasiswa khususnya mahasiswa STIBAFA. Meskipun kami sudah berusaha dengan maksimal mungkin untuk menyajikan makalah ini, namun kamipun tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh sebab itu kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan.
            Yang lebih penting adalah bagaimana kita senantiasa bersyukur atas ilmu yang Allah record dalam diri kita masing-masing.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang....................................................................................
B.   Tujuan Pembahasan.............................................................................
BAB II PEMBAHASAN :MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
A.   Maksud Media dan Alat Pembelajaran................................................
B.   Klasifikasi Media Pembelajaran...........................................................
C.   Fungsi Media Pembelajaran.................................................................
D.   Manfaat Media dan Alat Pembelajaran................................................
E.    Tujuan Media Alat Pembelajaran.........................................................
BAB III PENUTUP
KEPUSTAKAAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
B.   Tujuan Pembahasan
Dari masalah yang telah disebutkan di atas maka tujuan dari pembahasan yakni adanya media pembelajaran adalah agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Dengan memperhatikan tujuan penggunaan media yang ada, di antaranya adalah (1) efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar, (2) meningkatkan motivasi belajar siswa, (3) variasi metode pembelajaran, (4) peningkatan aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar, dan sebagainya.
Apalagi jika yang kita saksikan saat ini guru hanyalah “di guyu (tertawa: jawa) dan ditinggal turu (tidur: jawa). Maka media pembelajaran bertujuan agar manusia merasakan bahwa pembelajaran sangat diperlukan dalam kehidupan seseorang sehingga ilmu pengetahuan sangat terkedepankan dan bernilai sangat eksis dalam kehidupan manusia. 



BAB II
PEMBAHASAN
MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
A.   Maksud Media Dan Alat Pembelajaran
Ø Definisi Media Pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.[1]
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia media adalah alat, sarana, benda yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran. Alat berarti benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu.[2]
Para ahli pendidikan mendefinisikan media pendidikan sebagai berikut:[3]
§  Menurut Latuheru menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.[4]
§  Vernon S. Gerlach dan Donald P. Ely menyatakan bahwa media adalah sumber belajar; dan dapat juga diartikan dengan manusia, benda, atau peristiwa yang membuat kondisi peserta didik mungkin memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
§  Rustiyah NK dkk berpendapat bahwa media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektivitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan peserta didik dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Dan ada para ahli lain yang juga membatasi definisi media pembelajaran :[5]
§  AECT mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan.
§  Gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar.
§  Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar. Media pendidikan , tentu saja media yang digunakan dalam proses dan untuk mencapai tujuan pendidikan.[6]
Ø  Maksud Dari Alat Pendidikan[7]
Yang dimaksud dengan alat pendidikan adalah langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan.Alat-alat pendidikan itu bisa berupa perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan yang secara konkrit dan tegas harus dilaksanakan guna menjaga agar proses pendidikan islam dapat berjalan dengan baik dan tepat guna.
Mengenai alat-alat pendidikan kita dapat membedakannya menjadi 2 golongan, yakni:
1.      Alat pendidikan Preventif, yaitu alat pendidikan yang bersifat pencegahan. Termasuk di dalamnya adalah tata tertib, anjuran, perintah, larangan, paksaan, disiplin, disiplin dan sebagainya.
2.      Alat pendidikan Represif, yaitu alat pendidikan yang bertujuan menyadarkan anak untuk kembali ke hal-hal yang benar, yang baik dan tertib. Termasuk di dalamnya adalah pemberitahuan, teguran, peringatan, hukuman, dan sebagainya.
Dari beberapa definisi media/alat pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa media/alat pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran hingga mencapai tujuan pendidikan. Dengan menggunakan media/alat pendidikan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemajuan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar.
B.   Klasifikasi Media Pembelajaran[8]
Rudi Bretz mengidentifikasi ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak. Visual sendiri dibedakan menjadi tiga yaitu gambar, garis (line grafhic) dan simbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan.
Disamping itu Bretz juga membedakan antara media siar (telecommunication) dan media rekam (recording) sehingga ada 8 klasifikasi media:
1)      Media audio visual gerak. 2) Media audio visual diam. 3) Media audio semi gerak. 
4)Media visual gerak.5) Media visual diam. 6) Media semi gerak. 7) Media audio. 8) Media cetak.
Disamping media visual dan media auditif, media audio visual merupakan media yang berhubungan dengan indera pendengaran dan indera penglihatan sekaligus. Dengan menggunakan media ini pesan-pesan pengajaran dapat disaksikan dan di dengarkan langsung pada saat yang bersamaan, yang termasuk pada jenis ini adalah TV dan Video.
Secara umum tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang alat pembelajaran yang berbentuk benda, perbedaannya hanya terletak pada pemakaian istilah dalam memformulasikan. Namun yang jelas, alat pembelajaran dalam bentuk benda perlu digunakan dalam proses pembelajaran secara bervariasi sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Sebelum alat itu digunakan perlu diseleksi untuk menentukan mana yang tepat dan sesuai dengan tujuan pendidikan, materi dan sebagainya.
Selain alat/ media yang berupa benda, terdapat pula alat/ media yang bukan berupa benda. Diantara alat/ media pengajaran yang bukan berupa benda adalah keteladanan, perintah/ larangan, ganjaran dan hukuman. Alat/ media pendidkan yang berupa non benda (non materil) ini merupakan alat/ media yang lebih banyak untuk menyampaikan pesan pada rana berfikir afektif (nilai-nilai).
C.   Fungsi Media dan Alat Pembelajaran
Kemp & Dayton mengemukakan bahwa ada tiga fungsi utama media pendidikan yang digunakan, baik untuk perorangan maupun untuk sejumlah besar orang yaitu : [9]
1.      Memotivasi minat atau tindakan peserta didik dengan teknik drama atau hiburan, dengan harapan melahirkan minat dan merangsang peserta didik untuk bertindak, yang pada akhirnya mempengaruhi sikap, nilai dan emosi.
2.       Menyajikan informasi kepada peserta didik. Isi dan bentuk bersifat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, pengetahuan latar belakang, atau dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.
3.     Memberikan instruksi kepada peserta didik.[10]
D.    Manfaat Media dan Alat Pembelajaran[11]
1)      Menimbulkan kegairahan belajar.  
2)      Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
3)      Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah: [12]
1.       Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
2.       Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. 
3.       Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. 
4.       Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
5.       Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. 
6.       Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
7.       Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar. 
8.       Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Sementara itu Abu Bakar Muhammad, berpendapat bahwa kegunan alat/ media itu antara lain adalah :
1)       Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelas materi pelajaran yang sulit.
2)       Mampu mempermudah pemahaman dan menjadikan pelajaran lebih hidup dan menarik.
3)       Merangsang anak untuk bekerja dan menggerakkan naluri kecintaan menelaah (belajar) dan menimbulkan kemauan keras untuk mempelajarai sesuatu.
4)       Membantu pembentukan kebiasaan, melahirkan pendapat, memperhatikan dan memikirkan suatu pelajaran. 
5)       Menimbulkan kekuatan perhatian (ingatan) mempertajam indera, melatihnya, memperluas perasaan dan kecepatan dalam belajar.[13]
E.       Tujuan Media Pembelajaran[14]
Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan.
Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah :
1)       Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna.
2)       Untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada anak didik.
3)       Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik.
4)       Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.
5)       Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.
Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah :
1)       Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi.
2)       Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami.
3)       Metode mengajar akan lebih bervariasi. 
4)       Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan media adalah (1) efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar, (2) meningkatkan motivasi belajar siswa, (3) variasi metode pembelajaran, dan (4) peningkatan aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.


BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan

Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Media pembelajaran mempunyai beberapa manfaat, tujuan, fungsi tersendiri. Di antara manfaat media pembelajaran tersebut adalah: penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

B.   Saran Dan Kritik
            Hendaknya bagi para mahasiswa, khususnya bagi pelajar STIBAFA, lebih khususnya lagi bagi jurusan PBA (pendidikan bahasa arab) memahami betul tentang metode-metode pengajaran dan pendidikan dengan baik. Apalagi jika kita melihat bahwa pelajaran bahasa arab lebih sulit untuk menarik minat peserta didik, maka alangkah sebaiknya jika pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode-metode atau media-media agar menggugah minat dan gairah siswa dalam belajar. Karena hal itu akan sangat  berpengaruh besar pada kemajuan intelektual para peserta didik.
Demikianlah sekilas pembahasan tentang “Al-Washilah Dalam pembelajaran”, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua dan kami harap kritik yang membangun dari dosen pada khususnya dan teman-teman pada umumnya demi perbaikan makalah kami, karena keterbatasan  referensi yang ada,  juga karena kami sadar makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, tiada gading yang tak retak , tapi perlu digaris bawahi dan selalu diingat bahwa “ربنا ما خلقت هذا باطلا”.....!!!
KEPUSTAKAAN
Achmadi, Ishom, Kaifa Nurobbi, (Jombang : 2007), Cet. 1
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran.
Majalah Ilmiah Pembelajaran 1, Mei 2005.










[1] http://www.pustakasekolah.com/makalah-media-pembelajaran.html
[3] Ibid.
[4] http://forum.upi.edu/index.php?topic=15693.0
[5] http://bolimoso.blogspot.com/2010/04/mediaalat-belajar-pendidikan-islam.html
[6] Ibid.
[7] Drs. Moch. Ishom Ahmadi ZE, Kaifa Nurobbi, (Jombang :2007), h,99
[8]http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Deni%20Hardianto,%20M.Pd./Media%20Pendidikan%20Sebagai%20Sarana%20Pembelajaran%20Efektif.pdf
[9] http://bolimoso.blogspot.com/2010/04/mediaalat-belajar-pendidikan-islam.html
[10] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran.
[11] http://www.slideshare.net/iswantosahir/makalah-media-pembelajaran
[12] http://edu-articles.com/mengenal-media-pembelajaran/
[13] Majalah Ilmiah Pembelajaran 1, Vol. 1 Mei 2005 103
[14] http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/media-pembelajaran/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar