KATA
PENGANTAR
Bismillahirrohmaanir
Rohiiim..........
Alhamdulillah Robbil ‘Alaamiin ,
Puji syukur senantiasa tercurahkan kepada Allah SWT atas limpahan karunianya
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam dengan berjudul “Al-Washilah
Dalam Pembelajaran”. Dalam Makalah tersebut akan membahas tentang Media atau
Alat dalam pembelajaran.
Sholawat dan salam mudah-mudahan
senantiasa dilimpahkan kepada junjungan baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang
memiliki “jiwa” yang sempurna , memiliki
persona yang mempesona, yang pantas jadi idola dan panutan umat. Semoga kita
semua menjadi pengikutnya yang terbaik sehingga pantas untuk mendapatkan
syafa’atnya.
Akhirnya, penyusun memohon kepada
Alloh SWT. Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi kaum Muslimin,
khususnya para mahasiswa khususnya mahasiswa STIBAFA. Meskipun kami sudah
berusaha dengan maksimal mungkin untuk menyajikan makalah ini, namun kamipun
tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh sebab itu kritik yang membangun
dari semua pihak sangat kami harapkan.
Yang
lebih penting adalah bagaimana kita senantiasa bersyukur atas ilmu yang Allah
record dalam diri kita masing-masing.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang....................................................................................
B.
Tujuan
Pembahasan.............................................................................
BAB II
PEMBAHASAN :MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
A.
Maksud
Media dan Alat Pembelajaran................................................
B.
Klasifikasi
Media Pembelajaran...........................................................
C.
Fungsi
Media
Pembelajaran.................................................................
D.
Manfaat
Media dan Alat Pembelajaran................................................
E.
Tujuan
Media Alat Pembelajaran.........................................................
BAB III PENUTUP
KEPUSTAKAAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Media
pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting
dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian
yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana
menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada
kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan,
antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari
media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya
tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan
dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
B.
Tujuan
Pembahasan
Dari masalah yang telah disebutkan di atas maka tujuan dari
pembahasan yakni adanya media pembelajaran adalah agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Dengan
memperhatikan tujuan penggunaan media yang ada, di antaranya adalah (1)
efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar, (2) meningkatkan
motivasi belajar siswa, (3) variasi metode pembelajaran, (4) peningkatan
aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar, dan sebagainya.
Apalagi jika yang kita saksikan saat ini guru hanyalah “di guyu
(tertawa: jawa) dan ditinggal turu (tidur: jawa). Maka media pembelajaran
bertujuan agar manusia merasakan bahwa pembelajaran sangat diperlukan dalam
kehidupan seseorang sehingga ilmu pengetahuan sangat terkedepankan dan bernilai
sangat eksis dalam kehidupan manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
MEDIA
DAN ALAT PEMBELAJARAN
A.
Maksud
Media Dan Alat Pembelajaran
Ø Definisi Media Pembelajaran
Istilah
media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala
sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima
informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi. Proses
belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media
yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.[1]
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia media adalah alat, sarana, benda yang digunakan
dalam proses pengajaran atau pembelajaran. Alat berarti benda yang dipakai
untuk mengerjakan sesuatu.[2]
Para
ahli pendidikan mendefinisikan media pendidikan sebagai berikut:[3]
§ Menurut Latuheru menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara
guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.[4]
§ Vernon S. Gerlach dan Donald P. Ely
menyatakan bahwa media adalah sumber belajar; dan dapat juga diartikan dengan
manusia, benda, atau peristiwa yang membuat kondisi peserta didik mungkin
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
§ Rustiyah NK dkk berpendapat bahwa media
pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka
meningkatkan efektivitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan
peserta didik dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Dan
ada para ahli lain yang juga membatasi definisi media pembelajaran :[5]
§ AECT mengatakan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan.
§ Gagne mengartikan media sebagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar.
§ Briggs mengartikan media sebagai alat
untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar. Media
pendidikan , tentu saja media yang digunakan dalam proses dan untuk mencapai
tujuan pendidikan.[6]
Ø Maksud Dari Alat Pendidikan[7]
Yang
dimaksud dengan alat pendidikan adalah langkah-langkah yang diambil demi
kelancaran proses pelaksanaan pendidikan.Alat-alat pendidikan itu bisa berupa
perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan yang secara konkrit dan tegas harus
dilaksanakan guna menjaga agar proses pendidikan islam dapat berjalan dengan
baik dan tepat guna.
Mengenai
alat-alat pendidikan kita dapat membedakannya menjadi 2 golongan, yakni:
1.
Alat
pendidikan Preventif, yaitu alat pendidikan yang bersifat pencegahan. Termasuk
di dalamnya adalah tata tertib, anjuran, perintah, larangan, paksaan, disiplin,
disiplin dan sebagainya.
2.
Alat
pendidikan Represif, yaitu alat pendidikan yang bertujuan menyadarkan anak
untuk kembali ke hal-hal yang benar, yang baik dan tertib. Termasuk di dalamnya
adalah pemberitahuan, teguran, peringatan, hukuman, dan sebagainya.
Dari
beberapa definisi media/alat pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa media/alat
pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu proses
pembelajaran hingga mencapai tujuan pendidikan. Dengan menggunakan media/alat
pendidikan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemajuan peserta didik
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar.
B.
Klasifikasi
Media Pembelajaran[8]
Rudi
Bretz mengidentifikasi ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok yaitu
suara, visual, dan gerak. Visual sendiri dibedakan menjadi tiga yaitu gambar,
garis (line grafhic) dan simbol yang merupakan suatu kontinum dari
bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan.
Disamping itu Bretz juga membedakan antara media siar (telecommunication)
dan media rekam (recording) sehingga ada 8 klasifikasi media:
1)
Media
audio visual gerak. 2) Media audio visual diam. 3) Media audio semi gerak.
4)Media
visual gerak.5) Media visual diam. 6) Media semi gerak. 7) Media audio. 8) Media
cetak.
Disamping media visual dan media auditif, media audio visual
merupakan media yang berhubungan dengan indera pendengaran dan indera
penglihatan sekaligus. Dengan menggunakan media ini pesan-pesan pengajaran
dapat disaksikan dan di dengarkan langsung pada saat yang bersamaan, yang
termasuk pada jenis ini adalah TV dan Video.
Secara umum tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang alat
pembelajaran yang berbentuk benda, perbedaannya hanya terletak pada pemakaian
istilah dalam memformulasikan. Namun yang jelas, alat pembelajaran dalam bentuk
benda perlu digunakan dalam proses pembelajaran secara bervariasi sesuai dengan
situasi dan kondisi yang ada. Sebelum alat itu digunakan perlu diseleksi untuk
menentukan mana yang tepat dan sesuai dengan tujuan pendidikan, materi dan
sebagainya.
Selain
alat/ media yang berupa benda, terdapat pula alat/ media yang bukan berupa
benda. Diantara alat/ media pengajaran yang bukan berupa benda adalah
keteladanan, perintah/ larangan, ganjaran dan hukuman. Alat/ media pendidkan
yang berupa non benda (non materil) ini merupakan alat/ media yang lebih banyak
untuk menyampaikan pesan pada rana berfikir afektif (nilai-nilai).
C.
Fungsi
Media dan Alat Pembelajaran
Kemp
& Dayton mengemukakan bahwa ada tiga fungsi utama media pendidikan yang
digunakan, baik untuk perorangan maupun untuk sejumlah besar orang yaitu : [9]
1.
Memotivasi
minat atau tindakan peserta didik dengan teknik drama atau hiburan, dengan
harapan melahirkan minat dan merangsang peserta didik untuk bertindak, yang
pada akhirnya mempengaruhi sikap, nilai dan emosi.
2.
Menyajikan informasi kepada peserta didik. Isi
dan bentuk bersifat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan,
pengetahuan latar belakang, atau dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau
teknik motivasi.
3.
Memberikan
instruksi kepada peserta didik.[10]
1)
Menimbulkan
kegairahan belajar.
2)
Memungkinkan
interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan
kenyataan.
3)
Memungkinkan
anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara
guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien.
Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah: [12]
1.
Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
2.
Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
3.
Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4.
Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
5.
Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
6.
Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana
saja dan kapan saja.
7.
Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap
materi dan proses belajar.
8.
Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan
produktif.
Sementara itu Abu Bakar
Muhammad, berpendapat bahwa kegunan alat/ media itu antara lain adalah :
1) Mampu
mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelas materi pelajaran yang sulit.
2) Mampu
mempermudah pemahaman dan menjadikan pelajaran lebih hidup dan menarik.
3) Merangsang
anak untuk bekerja dan menggerakkan naluri kecintaan menelaah (belajar) dan menimbulkan
kemauan keras untuk mempelajarai sesuatu.
4) Membantu
pembentukan kebiasaan, melahirkan pendapat,
memperhatikan dan memikirkan suatu pelajaran.
5) Menimbulkan kekuatan perhatian (ingatan)
mempertajam indera, melatihnya, memperluas perasaan dan kecepatan dalam
belajar.[13]
Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan
peningkatan mutu pendidikan.
Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media
pengajaran adalah :
1) Agar proses belajar mengajar yang sedang
berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna.
2) Untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam
menyampaikan informasi materi kepada anak didik.
3) Untuk mempermudah bagi anak didik dalam
menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh
guru/pendidik.
4) Untuk dapat mendorong keinginan anak didik
untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang
disampaikan oleh guru/pendidik.
5) Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah
paham antara anak didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan
yang disampaikan oleh guru/pendidik.
Sedangkan
Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah :
1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa
sehingga dapat menimbulkan motivasi.
2) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya
sehingga dapat lebih dipahami.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi.
4) Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan
belajar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan media adalah (1)
efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar, (2) meningkatkan
motivasi belajar siswa, (3) variasi metode pembelajaran, dan (4) peningkatan
aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media adalah segala sesuatu
yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima
informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk menjadikan siswa
melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada
akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar.
Media pembelajaran mempunyai beberapa manfaat, tujuan, fungsi tersendiri. Di
antara manfaat media pembelajaran tersebut adalah: penyampaian
materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas
dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam
waktu dan dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif
siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang
lebih positif dan produktif.
B.
Saran
Dan Kritik
Hendaknya bagi para
mahasiswa, khususnya bagi pelajar STIBAFA, lebih khususnya lagi bagi jurusan
PBA (pendidikan bahasa arab) memahami betul tentang metode-metode pengajaran
dan pendidikan dengan baik. Apalagi jika kita melihat bahwa pelajaran bahasa
arab lebih sulit untuk menarik minat peserta didik, maka alangkah sebaiknya
jika pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode-metode atau media-media
agar menggugah minat dan gairah siswa dalam belajar. Karena hal itu akan
sangat berpengaruh besar pada kemajuan
intelektual para peserta didik.
Demikianlah sekilas pembahasan tentang
“Al-Washilah Dalam pembelajaran”, semoga
bisa bermanfaat untuk kita semua dan kami harap kritik yang membangun dari
dosen pada khususnya dan teman-teman pada umumnya demi perbaikan makalah kami,
karena keterbatasan
referensi yang ada, juga karena
kami sadar makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, tiada gading yang tak
retak , tapi perlu digaris bawahi dan selalu diingat
bahwa “ربنا ما خلقت هذا باطلا”.....!!!
KEPUSTAKAAN
Achmadi,
Ishom, Kaifa Nurobbi, (Jombang : 2007), Cet. 1
Arsyad,
Azhar, Media Pembelajaran.
Majalah
Ilmiah Pembelajaran 1, Mei 2005.
[4]
http://forum.upi.edu/index.php?topic=15693.0
[8]http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Deni%20Hardianto,%20M.Pd./Media%20Pendidikan%20Sebagai%20Sarana%20Pembelajaran%20Efektif.pdf
[9]
http://bolimoso.blogspot.com/2010/04/mediaalat-belajar-pendidikan-islam.html
[11]
http://www.slideshare.net/iswantosahir/makalah-media-pembelajaran
[12]
http://edu-articles.com/mengenal-media-pembelajaran/
[14]
http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/media-pembelajaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar