BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan adalah
pemikiran sebelum pelaksanaan sesuatu tugas. Jadi Perencanaan Pengajaran
berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar tersebut di
dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi interaksi guru dan murid,
baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Karena dengan perencanaan
itu, maka seseorang guru akan bisa memberikan pelajaran dengan baik, karena ia
dapat menghadapi situasi di dalam kelas secara tegas, mantap dan fleksibel.
Karena membuat perencanaan yang baik, maka seorang akan tumbuh menjadi seorang
guru yang baik. Seorang bisa menjadi guru yang baik adalah berkat pertumbuhan,
berkat pengalaman dan akibat dari hasil belajar yang terus menerus, walaupun
faktor bakat ikut pula berpengaruh.
Selanjutnya,
untuk lebih memahami mengenai perencanaan
pengajaran tersebut, dalam
makalah ini yang berjudul “Perencanaan
Pembelajaran” akan dibahas mengenai pengertian perencanaan pembelajaran dan hal-hal lain yang terkait
dengannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan
pembelajaran ?
2. Apa saja masalah-masalah pokok dalam perencanaan pengajaran?
3. Bagaimana proses perencanaan pengajaran?
4. Apa saja jenis-jenis perencanaan pengajaran?
5. Bagaimana konsep perencanaan pembelajaran pembelajaran?
6. Apa manfaat dari perencanaan pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian perencanaan pengajaran.
2. Menjelaskan apa-apa saja masalah-masalah pokok dalam perencanaan pengajaran.
3. Menjelaskan bagaimana proses proses perencanaa pembelajaran.
4. Menyebutkan apa-apa saja jenis dari perencanaan pembelajaran.
5. Menjelaskan bagaimana konsep perencanaan pembelajaran.
6. Menjelaskan manfaati dar perencanaan pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan Pengajaran
Kaufman mengatakan “perencanaan pengajaran adalah suatu proyek tentang
apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan abstrak dan bernilai,
didalamnya mencakup elemen-elemen:
1. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan
2. Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan
3. Spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang
diprioritaskan
4. Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan
5. Sekuensi hasi yang diperlukan untuk mencapai kebutuhan yang dirasakan
6. Identifikasi strategi alternative yang mungkin dan alat atau tool untuk
melengkapi tiap persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan, termasuk didalamnya
merinci keuntungan dan kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai.[1]
Berikutinidefinisi tentang
perencanaan pembelajaran menurut para ahli:
1. Ritchy
Ilmu yang merancang
detail spesifik untuk pengembangan, evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan
fasilitas penegetahuan diantara satuan besar dan kecil persoalan pokok.
2. Smith & Ragan
Proses sistematis dalam
mengertikan prinsip belajar dan pembelajaran ke dalam rancangan untuk bahan dan
aktivitas pembelajaran. Proses sistematis dan berfikir dalam mengartikan
prinsip belajar dan pemebelajaran ke dalam rancangan untuk bahan dan aktivitas
pemebelajaran.
3. Zook
Proses berfikir
sistematis untuk mebantu pelajar memahami (belajar)
4. Ibrahim
Kegiatan merumuskan
tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pembelejaran, cara apa yang
dipakai untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi apa yang akan
disampaikan, bagaimana cara menyampaikan, serta alat atau media apa yang
diperlukan.
5. Banghart dan Trull
Proses penyusunan materi
pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode
pembelajaran, dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu
semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
6. Toeti Sukamto
Pengembangan pembelajran
yang merupakan sebgai sistem yang akan terintegrasi dan terdiri dari beberapa
unsur yang salin berinteraksi.
7. Nana Sudjana
Kegiatan memproyeksikan
tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan
mengkoordinasikan (mengatur dan merespon) komponen-komponen pembelajarn
sehingga arah kegiatan (tujuan), isi kegiatan (materi), cara penyampaian
kegiatan (metode dan teknik), serta bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi
jelas dan sistematis.[2]
Perencanaan mengandung 6 pokok pikiran, yakni:
1. Perencanaan
melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan
2. Keadaan masa depan
yang diinginkan itu kemudian dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga
dapat dilihat kesenjangannya
3. Untuk menutupi
kesenjangan itu perlu dalakukan usaha-uasaha
4. Uasaha yang dilakukan
untuk menutupi kesenjangan itu dapat beraneka ragam dan merupakan alternative
yang mungkin ditempuh
5. Pemilihan alternative
yang paling baik dalam arti yang mempunyai efektifitas dan efiensi yang paling
tinggi perlu dilakukan
6. Alternative yang
dipilih harus dirinci sehingga dapat menjadi pedoman dalam pengambilan
keputusan apabila akan dilaksanakan
Karakteristik perencanaan pengajaran:
1. Merupakan proses
rasional, sebab berkaitan dengan tujuan social dan konsep-konsepnya dirancang
oleh banyak orang
2. Merupakan konsep
dinamik, sehingga dapat dan perlu dimodifikasi jika informasi yang masuk
mengharapkan demikian
3. Perencaan terdiri
dari beberapa aktifitas yang dapat dikategorikan menjadi prosedur-prosedur dan
pengarahan
4. Perencanaan
pengajaran berkaitan dengan pemilihan sumber dana, sehingga harus mampu
mengurangi pemborosan, duplikasi salah penggunaan dan salah dalam menejemen.
Dimensi-dimensi perenacanaan pengajaran:
1. Signifikansi
Tingkat
signifikasi tergantung pada kegunaan sosial dari tujuan pendidikan yang
diajukan
2. Feasibilitas
Salah
satu factor penentu adalah otoritas political yang memadai, sebab dengan itu feasibilitas
teknik dan estimasi biaya serta aspek-aspek lain dapat dibuat dalam
pertimbangan yang realistik
3. Relevansi
Perencanaan
pengajaran memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu
yang tepat agar dapat dicapai tujuan secara optimal
4. Kepastian atau
defenitivenes
Penggunaan
teknik dan metode meminimumkan kejadian-kejadian tak terduga
5. Ketelitian atau
parsimoniusness
Perencanaan
pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana. Dalam penerapannya diperlukan
alternative dan dapat mempertimbangkan alternative mana yang terbaik
6. Adaptabilitas
Perencanaan
pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu mencari informasi sebagai unpan
balik atau balikan. Penggunaan berbagai proses memungkinkan perencanaan
pengajaran yang fleksibel atau adaptable dapat dirancang untuk menghindari
hal-hal yang tidak diharapkan.
7. Waktu
Validitas
dan reabilitas yang dipakai serta kapan untuk menilai kebutuhan pendidikan masa
kini dalam kaitannya dengan masa mendatang
8. Terbaik monitoring
atau pemantauan
Menjamin
agar pelaksanaannya berjalan dengan mulus, perlu dikembangkan prosedur yang
memungkinkan perencanaan pengajaran menentukan alasan-alasan mengadakan variasi
dalam perencanaan
9. Isi perencanaan
Perencanaan
perlu memuat:
a) Tujuan
b) Program dan layanan,
bagaimana cara mengorganisasikannya
c) Tenaga manusia, yaitu
mencakup cara-cara mengembangkan prestasi spesialisasi, prilaku, kompetensi,
maupun kepuasan lainnya
d) Bangunan fisik,
mencakup tentang cara-cara penggunaannya
e) Keuangan, meliputi
rencana pengeluaran dan rencana penerimaan
f) Struktur organisasi,
maksudnya bagaimana cara mengorganisasikan dan memanajemen operasi dan
pengawasan program dan aktifitas pendidikan
B. Konsep Perencanaan Pembelajaran
Disebutkan bahwa konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari
berbagai sudt pandang, diantaranya:
1. Perencanaan
pembelajaran sebagai teknologi, dimana perencanaan pembelajaran akan mendorong
penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan
teori-teori yang konstruktif terhadap pembelajaran;
2. Perencanaan
pembelajaran sebagai suatu sistem, dimana terdapat susunan
sumber-sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran;
3. Perencanaan
pembelajaran sebagai sebuah disiplin ilmu, di mana perencanaan pembelajaran
merupakan cabang dari suatu pengetahuan yang senantiasa menghasilkan proses
yang secara sistemik diimplementasikan;
4. Perencanaan
pembelajaran sebagai sebuah proses; dan
5. Perencanaan
pembelajaran sebagai suatu realitas.
C. Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Adapun manfaat
perencanaan pembelajaran antara lain:
1. Sebagai petunjuk atau
arah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran;
2. Sebagai pola dasar dalam
mengatus tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam proses
pembelajaran;
3. Sebagai alat ukur
keefektifan kegiatan pembelajaran;
4. Sebagai bahan dasar penyusunan data untuk memperoleh
keseimbangan kerja;
Perencanaan pengajaran mempunyai beberapa faktor yang mendukung tujuan
pembelajaran tercapai misalnya :
- Persiapan sebelum mengajar
- Situasi ruangan dan letak sekolah dari jangkauan kendaraan umum
- Tingkat intelegensi siswa
- Materi pelajaran yang akan disampaikan
D. Masalah-masalah Pokok Dalam Perencanaan Pengajaran
Hal-hal yang perlu dipertanyakan dalam perencanaan pengajaran adalah:
1. Tujuan dan fungsi
pendidikan apa yang harus diprioritaskan dengan masing-masing subsistemnya
2. Alternative apa yang
terbaik yang mungkin untuk dilaksanakan untuk mencapai bermacan tujuan dan
fungsi
3. Seberapa jauh
sumberdaya yang dimiliki oleh bangsa atau masyarakat yang akan diikut sertakan
dalam pendidikan
4. Siapa yang akan
membiayai
5. Begaimana hendaknya
sumber yang diperuntukkan bagi pendidik
Terdapat 3 pendekatan terhadap perencanaan pengajaran, yakni:
1. Pendekatan tuntutan
social
Tuntutan social diartikan sebagai kumpulan tuntutan umum untuk
memperoleh pendidikan.
Ada beberapa kritik terhadap pendekatan ini:
a) Pendekatan ini
mengabaikan masalah alokasi sumber nasional dan menganggap bahwa tidak menjadi
persoalan berapa banyak sumber itu dialokasikan kesektor pendidikan
b) Tidak mempedulikan
apakah tenaga kerja terdahulu banyak atau terlalu sedikit
c) Pendidikan menjadi
suatu bentuk investasi modal yang kurang produktif
d) Menurunnya kualitas
guru dan wibawa mereka secara drastis
2. Pendekatan tenaga kerja
Pendekatan tenaga kerja melalui pendidikan merupakan syarat penting
dalam investasi strategis terhadap pembangunan nasional, namun dalam
pelaksanaannya terdapat kelemahan:
a) Hannya mampu memberi
bimbingan yang terbatas kepada para perencana
b) Klasifikasi pekerjaan
dan perbandingan tenaga kerja antara profesi kurang sesuai dengan kebutuhan
nyata
c) Mengingat cepatnya
perubahan teknologi yang sekaligus menuntut kualifikasi tenaga yang
berbeda-beda, sehingga tidak mungkin mengadakan estimasi yang akurat tentang
kualifikasi tenaga kerja pada masa akan datang
d) Tenaga kerja terjerat
dalam pola pikir yang sempit karna asumsi bahwa ekonomi menciptakan kebutuhan
tenaga kerja sedangkan pendidikan bersifat pasif mengikutinya
3. Pendekatan nilai imbalan
Pendekatan ini mengatasi alokasi sumber dana nasional yang terjadi pada
pendekatan social dan tenaga kerja. Masalah ini diatasi dengan mencari
keseimbangan antara keuntungan dan kerugian dari alternative yang dipilih.
Mencari alternative dan mengkaji tentang biaya dan manfaat yang diperoleh
kemudian memilih alternative yang dirasa paling menguntungkan.
Pendekatan ini mempunyai kelemahan:
a) Data dasar yang
akurat untuk menghitung untung rugi dalam dunia pendidikan sangat sulit,
terutama yang menyangkut taksiran biaya peserta didik
b) Sangat menghitung
keuntungan yang diperoleh akibat pendidikan masa mendatang. Makin tinggi
tambahan pendapat yang diperoleh dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan
selama mengikuti pendidikan, maka alokasi semakin baik. Namun hal ini berakibat
adanya perbedaan tingkat atau jenis pendidikan dimasa lalu dan masa mendatang
c) Kemungkinan mereka
tertarik pada analisis statistik akan mengatakan bahwa tambahan pendapatan yang
diperoleh diluar factor pendidikan dapat dipisahkan melalui penelitian itu
dilakukan secara benar namun belum membri kepastian yang mutlak. [5]
E. Proses Perencanaa
1. Tahap perencanaan, meliputi:
a) Menciptakan atau
mengadakan badan atau bagian yang bertugas dalam melaksanakan fungsi
perencanaan
b) Menetapkan prosedur
perencanaan
c) Mengadakan
reorganisasi struktural internal administrasi agar dapat berpartisipasi dalam
proses implementasinya
d) Menetapkan mekanisme
serta prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisa data yang akan diperlukan
dalam perencanaan
2. Tahap perencanaan
awal
Membandingkan output yang diharapkan dengan apa yang telah dicapai
sekarang untuk mengetahui apakah rencana yang dilaksanakan relevan, efektif dan
efesien.
3. Tahap formulasi
rencana, meliputi:
a) Menyiapkan
seperangkat keputusan yang diambil oleh pemegang otoritas
b) Menyediakan pola
dasar pelaksanaan yang menjadi pegangan berbagai unit organisasi yang
bertanggung jawab dalam implementasi keputusan
4. Tahap elaborasi
rencana, meliputi:
a) Membuat program
Membagi rencana kedalam beberapa program pelaksanaan dengan tujuan
spesifikasi masing-masing
b) Identifikasi dan
formulasi proyek
Program terbagi dalam beberapa proyek yang diidentifikasikan secara
tuntas agar dapat dilaksanakan. Formulasi proyek merupakan tugas merinci siapa
pelaksana, berapa biaya, jangka waktu, dan hal-hal yang dianggap perlu
5. Tahap implementasi
rencana
Pada saat ini perencanaan bergabung dengan proses pelaksanaan atau
menajemennya. Sumber-sumber daya manusia, dana, dan materil dialokasikan,
jadwal dan waktu ditetapkan, pelaksanaan proyek, pemberian tugas dan sebagainya
6. Tahap evaluasi dan
perencanaan ulang
Evaluasi
memberikan 2 makna:
a) Memberikan gambaran
tentang kelemahan rencana
b) Sebagai bahan
diagnosis dan sebagai bahan dalam membuat rencana ulang
F. Jenis perencanaan
1. Menurut Besaran atau
magnitude:
a. Perencanaan Makro
Perencanaan yang mempunyai telaah nasional, yang menetapkan
kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai, dan
cara-cara yang dicapai dalam mencapai tujuan tersebut
b. Perencanaan Meso
kebijakan yang ditetapkan dalam perencanaan macro dijabarkan dalam
program-program yang lebih kecil. Perencanaan ini bersifat operasional sesuai
keadaan daerah, departemen dan unit lainnya
c. Perencanaan Mikro
Perencanaan yang lebih spesifik dari perencanaan meso yang memperhatikan
karakteristik lembaga pendidikan
2. Menurut Telaahnya :
a. Perencanaan Strategi
Berkaitan dengan penetapan tujuan, pengalokasian sumber-sumber dalam
mencapai tujuan dan kebijakan yang dipakai sebagai pedoman
b. Perencanaan
Manajerial
Perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan proses pelaksanaan agar
tujuan dapat dicapai secara efektif dan efesien
c. Perencanaan
Operasional
Memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat
pelaksanaan dilapangan dari rencana menejerial
3. Menurut Jangka Waktunya
:
a. Perencanaan Jangka Panjang: 10-25 tahun
b. Perencanaan Jangka Menengah: 4-10 tahun
c. Perencanaan Jangka Pendek: 1-3 tahun
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Kaufman perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang
diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai
Dengan demikian, perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang
akan dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan
merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan
mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif
dan efisien.
B. Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat, untuk meyempurnakan
makalah yang sederhana inipenulis sangat mengharapkan saran
dan krtik dari pembaca agar
tersempurnanya makalah ini.
Akhir kata mudah-mudahan
makalah ini dapat member manfaat untuk pemabaca khususnya untuk penulis sendiri.
Terimakasih
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Harjanto,
(2008), Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta
Http://Manfaat-Perencanaa-Pengajaran-Ipank-Review-blog.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar