DOSEN PENGAMPU
:
Dr. Hj.
Mardliyah, M. Ag.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Jenis-jenis
bimbingan di Madrasah
Sebelum
mengarah pada jenis-jenis bimbingan yang ada di Madrasah, disini akan dibahas
terlebih dulu tentang jenis-jenis bimbingan secara umum, adapun jenis-jenis
bimbingan dibedakan menjadi tiga, yaitu :[1]
a.
Bimbingan
pendidikan (Education guidance). Dalam hal ini, bantuan yang dapat
diberikan kepada anak dalam bimbingan pendidikan berupa informasi pendidikan,
cara belajar yang efektif, pemilihan jurusan, lanjutan sekolah, mengatasi
masalah belajar, mengembangkan kemampuan dan kesanggupan secara optimal dalam
pendidikan, atau membantu agar para siswa dapat sukses dalam belajar dan mampu
menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan sekolah.
b.
Bimbingan
pekerjaan. Bimbingan pekerjaan merupakan kegiatan bimbingan yang pertama, yang
dimulai oleh Frank Parson pada tahun 1908 di Boston, Amerika Serikat.
c.
Bimbingan
pribadi. Bimbingan pribadi merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa untuk
membangun hidup pribadinnya, seperti motivasi, persepsi tentang diri, gaya
hidup, perkembangan nilai-nilai moral atau agama dan social dalam diri,
kemempuan mengerti dan menerima diri orang lain, serta membantunya untuk
memecahkan masalah pribadi yang ditemuinya.
2.
Sifat-sifat
bimbingan di Madrasah
Istilah sifat bimbingan menunjuk pada tujuan yang ingin dicapai dalam
pelayanan bimbingan, apakah itu mendampingi siswa dan mahasiswa dalam
perkembangannya yang sedang berjalan, supaya berlangsung seoptimal mungkin,
apakah itu membantu siswa dan mahasiswa dalam mengoreksi atau membetulkan
proses perkembangan yang telah mengalami salah jalur supaya kemudian
berlangsung dengan lebih baik, apakah itu membekali siswa dan mahasiswa. Maka
yang harus ditinjau ialah apa yang menjadi tujuan utama dalam kegiatan
bimbingan yang direncakanan dan diselnggarakan oleh tenaga bimbingan.[2]
Masalah
bimbingan dan penyuluhan mengacu pada situasi masa pemberian bantuan yang
dilihat dari segi proses penampakan hal atau kesulitan yang dihadapi murid.
Dengan kata lain pemberian bantuan dapat dilakukan sebelum ada kesulitan,
selama ada kesulitan, dan setelah ada kesulitan yang dihadapi murid.
Sifat bimbingan menurut Andi
Mapiere dibagi menjadi empat yaitu :
- Sifat pencegahan (prefentif) yaitu pemberian bantuan (terutama) kepada murid, sebelum murid menghadapi kesulitan atau persoalan yang serius.
- Sifat pengembangan (development) yaitu usaha bantuan yang diberikan pada murid dengan mengiringi perkembangan mentalnya ; yang dimaksudkan terutama untuk menetapkan jalan berfikir dan bertindaknya murid sehingga dapat berkembang secara optimal. mengembangkan berbagai potensi dan kondisi positif individu dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.[3]
- Sifat penyembuhan (curatif) yaitu usaha bantuan yang diberikan pada murid selama atau setelah murid mengalami persoalan serius, dengan maksud agar murid agar terbebas dari kesulitan.
- Sifat pemeliharaan (Treatment) yaitu usaha bantuan yang dimaksudkan terutama unuk memupuk dan mempertahankan kesehatan mental murid yang bersangkutan bertahan dalam kesembuhan, setelah menjalani proses penyembuhan.[4]
Dari keempat
sifat bimbingan tersebut di atas, satu dengan yang lainnya sangat berbeda,
dalam penggunaannya yang luas. Hafi Anshari membagi bimbingan menjadi dua
bentuk bimbingan yaitu :
- Bimbingan yang bersifat prefentif
- Tata Tetib
- Menanamkan kedisiplinan
- Memberikan motivasi
- Memberikan nasehat
- Bimbingan yang bersifat kuratif
- Pemberitahuan
- Peringatan
- Hukuman
- Ganjaran (Mapiere, 1989:211)
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan
diatas, dapat ditarik konklusi:
.........................................................................
2. Sifat-Sifat bimbingan konseling:
a.
Pencegahan
b.
Penyembuhan
c.
Perbaikan
d.
Pemeliharaan
e.
Pengembangan
B.
Saran-saran
Taka ada gading yang tak retak, begitulah peribahasa mengatakan, yang
berate bahwa tidak sesuatu yang sempurna didunia ini.Begitu juga dengan makalah
ini, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
karena ini adalah sebuah usaha yang manusiawi. Maka dari itu penulis
mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi penyempurnaan penyusunan makalah
selanjutnya.
[1] Jamal Ma’mur
Asmani, Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jogjakarta
: Diva Press, 2010) hlm. 111-112
[2]http://yakuhichishinasuke.blogspot.com/2013/03/progam-bimbingan-disekolah-dan-peranan.html
[3]file:///J:/Bu%20Mardliyah%20%20BP.BK%20semester%205/bahan%20internet/Blog%20Pendidikan%20%20Bimbingan%20Konseling%20%28BK%29.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar