BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program.[1]Selain
merupakan suatu proses, pelayanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan
yang bertujuan sehingga untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan perlu
dievaluasi. Evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau nilai
berdasarkan kriteria tertentu (Nana Sudjana, 1990). Evaluasi juga bisa bermakna
upaya menelaah atau menganalisis program layanan BK yang telah dan sedang
dilaksanakan untuk mengembangkan dan memperbaiki program bimbingan secara
khusus dan program pendidikan di sekolah (termasuk madrasah) secara umum (Moh.
Surya dan Rochman Natawidjaja: 1986).[2]
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah prinsip evaluasi BP?
2.
Apakah tehnik evaluasi BP?
3.
Bagaimanakah kriteria evaluasi BP?
C.
Tujuan Pembahasan
1.
Mengetahui prinsip evaluasi BP
2.
Mengetahui tehnik evaluasi BP
3.
Memahami kriteria evaluasi BP
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Prinsip Evaluasi BP
Di dalam buku-buku yang membicarakan evaluasi program disebutkan
bahwa orang yang melakukan evaluasi (evaluator)
dalam kegiatan program
dapat orang-orang dari dalam (orang yang ikut terlibat dalam kegiatan), dan
dapat pula orang dari luar (orang yang tidak ikut terlibat dalam kegiatan).[3]
Membuat evaluasi berarti membentuk pendapat mengenai efisiensi dan
efektivitas dari segala usaha mencapai suatu tujuan dengan menggunakan standar
atau kriteria tertentu sebagai patokan. Dalam hal membuat evaluasi terhadap
program bimbingan diselidiki apakah rangkaian kegiatan bimbingan membawa
efek-efek yang diharapkan sesuai dengan aneka tujuan yang telah ditetapkan
untuk berbagai kegiatan itu, dengan menerapkan serangkaian kriteria tertentu
menjadi dasar penilaian terhadap efektivitas program bimbingan. Untuk dapat
mengetahui efektivitas seluruh kegiatan bimbingan, mutlak perlu diadakan
evaluasi secara obyektif dengan mengumpulkan data yang dapat diandalkan dan
menerapkan kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian adanya
pelayanan bimbingan di institusi pendidikan dapat dibuktikan manfaat dan
kegunaannya, sehingga semua pihak yang menginvestasikan tenaga dan dana dapat
diyakinkan bahwa investasi itu tidak percuma (accountability).[4]
Evaluasi terhadap program pelayanan BK selain untuk mengetahui
keberhasilan proses, pencapaian tujuan, juga untuk melakukan follow up misalnya
untuk perbaikan program BK, sehingga pada gilirannya akan dapat meningkatkan
mutu atau kualitas pelayanan BK itu sendiri baik di sekolah maupun madrasah.[5]
Untuk memenuhi tujuan dan,
fungsi pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling diperlukan adanya
pelaksanaan evaluasi yans baik. Artinya kegiatan evaluasi program bimbingan dan
konseling harus memenuhi aturan dan memperoleh hasil yang dapat digunakan untuk
mempertimbangkan langkah selanjutnya. Karena itu, pelaksanaan evaluasi program
bimbingan dan konseling hendaknya memperhatikan beberapa prinsip sebagai
berikut:
1.
Kejelasan tujuan yang akan dicapai dalam
suatu kegiatan evaluasi.
2.
Memerlukan adanya kriteria pengukuran.
3.
Melibatkan pihak yang betul-betul memahami
tentang konsep dasar bimbingan dan konseling secara kom-prehensif.
4.
Menuntut umpan balik dan tindak lanjut,
sehingga hasil evaluasi dapat digunakan untuk membuat kebijakan/ keputusan.
5.
Kegiatan evaluasi program bimbingan dan
konseling bukan merupakan kegiatan yang bersifat insidental, tetapi merupakan
proses kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan.[6]
B.
Tehnik Evaluasi BP
Secara umum pelayanan bimbingan (misalnya konseling) terdiri atas
tiga tahap, yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Berkenaan dengan
tahapan-tahapan tersebut, evaluasi layanan BK bisa dilakukan secara proses atau
evaluasi proses (formatif) dan evaluasi hasil (sumatif). Dalam evaluasi proses,
yang dievaluasi adalah proses pelayanan bimbingan dan konseling secara
keseluruhan dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan. Apakah perencanaan telah
dilakukan secara baik, apakah keseluruhan proses layanan bimbingan dan
konseling berjalan lancar tanpa kendala atau hambatan, merupakan pertanyaaan
yang berkenaan dengan evaluasi proses. Selama proses bimbingan berlangsung,
pembimbing melakukan evaluasi atau penilaian. Evaluasi proses bertujuan untuk
mengetahui efektivitas dan efisiensi proses dan pada gilirannya untuk
meningkatkan kualitas proses bimbingan itu sendiri. Dalam evaluasi hasil, yang
dievaluasi adalah hasil-hasil yang telah dicapai dari pelayanan bimbingan dan
konseling secara keseluruhan sesuai tujuan yang telah ditetapkan dengan
kriteria-kriteria seperti disebutkan diatas.[7]
Evaluasi produk dan evaluasi proses bersifat komplementer, yaitu
saling melengkapi. Evaluasi produk hanya meninjau efeknya saja dan tidak
memandang proses yang mendahului timbulnya efek itu. Seandainya produk yang
dihasilkan kurang memuaskan, masih harus diteliti apa sebab produk itu kurang
memuaskan; hal itu dapat ditemukan dengan menyoroti proses membimbing-dibimbing
secara kritis. Peninjauan evaluative terhadap proses dapat menemukan sejumlah
kelemahan tertentu yang menjadi factor penyebab utama hasilnya kurang
memuaskan. Dengan demikian, evaluasi proses dapatlah menemukan sumber kelemahan
dalam perencanaan program bimbingan, dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan
bimbingan, dalam pengerahan unsur tenaga bimbingan, dalam supervise dan
koordinasi yang diadakan oleh coordinator bimbingan, dalam persediaan dan
penggunaan aneka sarana material serta teknis, dalam kerja sama antara sesame
tenaga bimbingan, dan dalam pengelolaan administrasi (tata usaha) bimbingan.[8]
C.
Kriteria Evaluasi BP
Penetapan kriteria relevan sebagai patokan dalam evaluasi program
sudah lama merupakan persoalan yang belum terpecahkan secara tuntas. Kriteria
yang ditetapkan harus selaras dengan semua tujuan diadakannya program bimbingan,
namun tidak harus selalu sama antara institusi pendidikan yang satu dengan yang
lain karena tujuannya pun kerap berbeda.[9]
Kriteria atau patokan yang dipakai untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah mengacu
pada terpenuhi atau tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan siswa dan
pihak-pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung berperan membantu
siswa memperoleh perubahan perilaku dan pribadi ke arah yang lebih baik. Dalam
keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, penilaian diperlukan
untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektivan layanan bimbingan yang telah
dilaksanakan. Dengan informasi ini dapat diketahui sampai sejauh mana derajat
keberhasilan kegiatan layanan bimbingan.Berdasarkan informasi ini dapat
ditetapkan langkah-langkah tindak lanjut untuk memperbaiki dan mengembangkan
program selanjutnya.[10]
Terdapat ciri yang melekat pada program BK. Ciri tersebut dapat
dijadikan indikasi awal dalam menilai mutu program bimbingan. Ada ciri internal
dan ciri eksternal dalam bimbingan dan konseling.
1.
Ciri eksternal
a.
Rasio konselor. Beban kerja dengan perbandingan yang demikian
memungkinkan sesorang konselor untujk memberikan layanan yang memadai.
b.
Tenaga bimbingan memiliki kualifikasi pendididkan yang relevan di
bidang bimbingan dan konseling.
c.
Program bimbingan dan konseling didukung oleh sarana material dan
teknis yang mencukupi.
d.
Pelayanan bimbingan dan konseling menjangkau seluruh populasi siswa
dan tidak terbatas pada kelompok siswa atau tingkatan tertentu.
e.
Memiliki rencana program yang jelas dan tertuang dalam suatu
dokumen tertulis.
2.
Ciri internal
a.
Program bimbingan dan konseling bersumber pada kebutuhan siswa yang
nyata dan realistis, mempertimbangkan tugas-tugas perkembangan siswa yang
berkaitan dengan segi pribadi, social, budaya, dan ekonomi masyarakat sekarang
serta disusun melalui analisis corak kehidupan siswa dan masyarakat umumnya.
b.
Sifat bimbingan yang menonjol adalah preventif dan developmental
banyak pendampingan demi perkembangan siswa. Banyak kegiatan bimbingan
diberikan sebagai usaha pencegahan dan pendampingan demi perkembangan siswa.
Bimbingan tidak terbatas layanan yang bersifat korektif saja (focus hanya pada
siswa bermasalah saja).
c.
Seluruh program diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
yang sudah ditetapkan.
d.
Berbagai layanan diberikan seimbang dengan memperhatikan rasio
program.
e.
Stabilitas pelayanan kepada siswa terjamin.
f.
Mundunrnya salah seorang tidak mengakibatkan “kegoncangan” dalam
pelayanan BK.
g.
Terdapat fleksibelitas dalam pengelolaan program perubahan yang
diperlukan dapat direalisasikan tanpa menggoncangkan tenaga bimbingan atau
membingungkan siswa.
h.
Staf bimbingan memiliki semangat kerja yang tinggi, membuktikan
pandangan.
i.
Koordinator membuktikan dirinya sebagai orang yang berkualifikasi
secara akademik dan mampu mengkoordinasi seluruh program kegiatan dan mampu
membina hubungan antar pribadi dengan rekan seprofesi.[11]
Adanya ciri-ciri tersebut sebetulnya
belumlah membuktikan bahwa program bimbingan efisien dan efektif tetapi menjadi
berbagai indikasi awal yang dapat membantu dalam membentuk pendapat evaluative
tentang mutu program bimbingan.[12]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
v Prinsip-prinsip
evaluasi program BP:
1.
Kejelasan tujuan yang akan dicapai dalam
suatu kegiatan evaluasi.
2.
Memerlukan adanya kriteria pengukuran.
3.
Melibatkan pihak yang betul-betul memahami
tentang konsep dasar bimbingan dan konseling secara kom-prehensif.
4.
Menuntut umpan balik dan tindak lanjut,
sehingga hasil evaluasi dapat digunakan untuk membuat kebijakan/ keputusan.
5.
Kegiatan evaluasi program bimbingan dan
konseling bukan merupakan kegiatan yang bersifat insidental, tetapi merupakan
proses kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan.
v Dalam evaluasi
proses, yang dievaluasi adalah proses pelayanan bimbingan dan konseling secara
keseluruhan dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan. Sedangkan Dalam evaluasi
hasil, yang dievaluasi adalah hasil-hasil yang telah dicapai dari pelayanan
bimbingan dan konseling secara keseluruhan sesuai tujuan yang telah ditetapkan
dengan kriteria-kriteria seperti disebtkan diatas.
v Kriteria atau
patokan yang dipakai untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program layanan
bimbingan dan konseling di sekolah adalah mengacu pada terpenuhi atau tidak
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan siswa dan pihak-pihak yang terlibat baik
langsung maupun tidak langsung berperan membantu siswa memperoleh perubahan
perilaku dan pribadi ke arah yang lebih baik.
B.
Saran
Pelaksanaan evaluasi terhadap program Bimbingan Penyuluhan dan
Bimbingan Konseling merupakan suatu keharusan meski dengan berabagai kekurangan
yang ada pada kriterianya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, 2009, Jakarta: Bumi Aksara.
Drs. Tohirin, M. Pd., Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan
Madrasah (Berbasis Integrasi) , 2011, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rahman, Fathur.
Modul Ajar Pengembangan Dan Evaluasi Program BK, ____, Yogyakarta: ____.
W. S. Winkel S. J., M. Sc., & Dr. M. M. Sri Hastuti M. Si., Bimbingan
Dan Konseling Di Institusi Pendidikan, ____, Yogakarta: Media Abadi.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/03/evaluasi-program-bimbingan-dan-konseling-di-sekolah/, 01:18 WIB, 17 October 2013.
http://sondyi.blogspot.com/2013/05/pengertian-evaluasi-program-proses-dan_3912.html, 01:03 WIB, 17 October 2013.
[1] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta:
Bumi Aksara, 2009, Hal: 290.
[2] Drs. Tohirin, M. Pd., Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan
Madrasah (Berbasis Integrasi), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011,
Hal: 347.
[3] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta:
Bumi Aksara, 2009, Hal: 294.
[4] W. S. Winkel S. J., M. Sc., & Dr. M. M. Sri Hastuti M. Si., Bimbingan
Dan Konseling Di Institusi Pendidikan, Yogakarta: Media Abadi, ____, Hal:
821.
[5] Drs. Tohirin, M. Pd., Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan
Madrasah (Berbasis Integrasi), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011, Hal:
348-349.
[6]http://sondyi.blogspot.com/2013/05/pengertian-evaluasi-program-proses-dan_3912.html,
01:03 WIB, 17 October 2013
[7] Op.Cit, Hal: 353
[8] W. S. Winkel S. J., M. Sc., & Dr. M. M. Sri Hastuti M. Si., Bimbingan
Dan Konseling Di Institusi Pendidikan, Yogakarta: Media Abadi, ____, Hal:
823.
[9]Ibid, Hal: 827.
[10]http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/03/evaluasi-program-bimbingan-dan-konseling-di-sekolah/,
01:18 WIB, 17 October 2013
[11] Fathur Rahman, Modul Ajar Pengembangan Dan Evaluasi Program BK, Yogyakarta:____,____,
Hal: 34-35.
[12]W. S. Winkel S. J., M. Sc., & Dr. M. M. Sri Hastuti M. Si., Bimbingan
Dan Konseling Di Institusi Pendidikan, Yogakarta: Media Abadi, ____, Hal:
825
Tidak ada komentar:
Posting Komentar