Selasa, 26 Agustus 2014

manajemen pendidikan Islam



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Keberadaan manusia di dunia ini tidak ada yang luput dari keanggotaan suatu organisasi. Organisasi merupakan sebuah wadah dimana orang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pemahaman ini menunjukkan bahwa dimanapun dan kapanpun manusia berada (berinteraksi) maka disitu muncul organisasi.
Penyelenggaraan pendidikan dalam sebuah organisasi menunjukkan bahwa keberadaan organisasi pendidikan tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara lebih efektif dan efisien. Maka dalam makalah ini kami mencoba menguraikan meneganai organisasi penddikan, mengapa harus ada organisasi, apa saja unsurnya serta bagaimana bentuk pengorganisasian yang diterapkan dalam penyelenggaraan pendidikan.[1]
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari organisasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan organisasi ?
2.      Apa pengertian dari manajemen?
3.      Bagaimana pengorganisasian manajemen pendidikan islam?
    

BAB II
PEMBAHASAN
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               A. Pengertian Organisasi
Kata organisasi berasal dari organon (B. yunani) atau organun (B. Latin), berarti alat, bagian, anggota atau badan. Pengertian organisasi telah banyak didefinisikan oleh banyak orang ,
antara lain:
*     Padmo Wahyono dalam ensiklopedi nasional Indonesia vol. 11 (1990:303) menyatakan bahwa organisasi sebagai suatu kerja sama berdasarkan suatu pembagian kerja yang tetap. Disini organisasi ditekankan pada adanya pembagian kerja yang tetap dan perlunya kerja sama. Sementara itu
*     Manullang (1938:67) yang mengutip pendapat James D. Mooney menyatakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, sebenarnya organisasi merupakan alat/ media untuk mencapai tujuan bersama dengan cara melakukan kegiatan tertentu secara bersama-sama atau sendiri-sendiri.
Dari sini dapat dipahami bahwa dalam organisasi terdapat 3 (tiga) komponen yang harus ada agar perjalanan organisasi lebih baik, yakni: kelompok orang, kerja sama yang harmonis, dan pembagian hak, kewajiban, dan tangguang jawab.
A.1.          Prinsip-prinsip organisasi
Suatu organisasi akan berjalan baik apabila terdapat prinsip-prinsip yang menjadi landasan geraknya. Prinsip-prinsip itu diantaranya:
1.      Perumusan tujuan
Tujuan organisasi harus jelas dan diketahui oleh seluruh elemen yang terkait dalam organisasi itu.
2.      Pembagian kerja
Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi, perlu adanya pembagian tugas yang jelas. Tanpa pembagian tugas yang jelas, akan terjadi tumpang-tindih pekerjaan dan dari sini akan terjadi pemborosan.
3.      Pembagian wewenang
Dengan kekuasaan yang jelas pada masing-asing orang atau kelompok dalam suatu organisasi, maka dapat dihindarkan teerjadinya benturan kepentingan dan tindakan.
4.      Satuan komando.
Dalam system organisasi yang baik harus ada kesatuan komando atau perintah agar tidak terjadi kebingungan ditingkan pelaksana.
5.      Koordinasi
Koordinasi merupakan proses pengintregasian tujuan pada satuan-satuan yang terpisah dalam suatu lembaga untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.[2]

A.2.     Tujuan dan fungsi pengorganisasian
Dalam hal ini yang terkait dengan pendidikan adalah ada beberapa manfaat organisasi pembelajaran, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Menghasilkan anggota organisasi yang berkualitas dengan membudayakan proses pembelajaran di dalam organisasi dan menjadikan organisasi sebagai tempat pembelajaran
2.    Meningkatkan kreativitas, kemampuan entrepreneurship , dan otonomi organisasi
3.    Mengantisipasi dan mengadaptasi lingkungan yang cepat berubah dan sulit diramalkan
4.    Mempercepat pengembangan produk, proses, dan pelayanan baru
5.    Meningkatkan kecakapan dan memenangkan persaingan dengan organisasi lain
6.    Menyebarluaskan pengetahuan keseluruh anggota organisasi
7.    Belajar dari kesalahan secara lebih efektif
8.    Menjadikan organisasi lebih tangguh di setiap level organisasi
9.    Menghemat waktu dalam menerapkan perubahan strategi baru
10.     Merangsang peningkatan kinerja organisasi secara terus-menerus.[3]



A.3.    Jenis-jenis organisasi
Dilihat dari segi pembagian kegiatan dan pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang, maka organisasi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1.    Organisasi Lini
Yaitu organisasi yang pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegas antara pimpinan dan pelaksana. Peran pimpinan dalam hal ini sangat dominan dimana semua kekuasaan ditangan pimpinan. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan kegiatan yang utama adalah wewenang dan perintah.
Bentuk organisasi semacam ini sangat efektif karena keputusan-keputusan cepat diambil dan dilaksanakan. Akan tetapi organisasi seperti ini kurang manusiawi karena menganggap bawahan layaknya sebuah robot.
2.    Organisasi Staf
Yaitu organisasi yang mana para staf tidak hanya berperan sebagai pelaksana perintah namun juga sebagai pembantu pimpinan. Bentuk organisasi ini ada karena banyaknya masalah yang ada dalam organisasi sehingga pimpinan tidak mampu untuk mengatasi semua masalah dan memerlukan bantuan orang lain. Keputusan yang diperoleh lebih baik akan tetapi membutuhkan waktu yang lama.
3.    Organisasi Lini dan Staf
Organisasi ini merupakan gabungan dari dua organisasi terdahulu(lini dan staf). Dalam organisasi ini staf bukan sekedar pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenang untuk memberikan masukan demi tercapainya tujuan secara baik. Demikian juga pimpinan tidak sekedar memberikan perintah atau nasehat tetapi juga bertanggung jawab atas perintah atau nasehat tersebut.
Keuntungan organisasi ini antara lain ialah keputusan yang diambil oleh pimpinan lebih baik karena telah dipikirkan oleh sejumlah orang dan tanggung jawab pimpinan berkurang karena mendapat dukungan dan bantuan dari staf.[4]

A.4.             Proses-proses Pengorganisasian
Ernest Dale seperti dikutip oleh T. Hani Handoko mengemukakan tiga langkah dalam proses pengorganisasian, yaitu :
a.       Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
b.      Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik dapat dilaksanakan oleh satu orang.
c.       Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.[5]

B.     Definisi Manajemen
Secara bahasa, kata "Manajemen" berasal dari bahasa Prancis kunoménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Sedangkan definisi manajemen secara istilah penulis mengutip definisi manajemen dari beberapa pakar manajemen diantaranya adalah definisi manajemen menurut Holtadalah “Management is the process of planning, organizing, leading, and controlling that encompasses human, material, financial and information resources is an organizational envirounment “ [6]. Senada dengan definisi yang diungkapkan olehHolt diatas, Stoner berpendapat bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dengan menggunakan sumber daya organisasi lainnya, agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Selain dari dua definisi diatas, penulis juga melampirkan beberapa definisi manajemen dari beberapa pakar manajemen sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas kepada para pembaca. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut::
1.      Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.
2.      George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Manajemen” memberikan definisi: “ Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
3.      James A. F. Stoner, menyatakan bahwa “Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang-orang”[7].
Dari definisi-definisi manajemen yang ada, maka secara umum definisi manajemen adalah Suatu metode / teknik atau proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara sistematik dan efektif, melalui tindakan-tindakan perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (Actuating) dan pengawasan (Controlling) dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
 B.1            Pentingnya ( Urgensi ) Fungsi-Fungsi Manajemen.
Fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak sekali ahli yang mengemukakan tentang fungsi manajemen ini. Ambil contoh misalnya George R. Terry. Dia menyebutkan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:
a)      Planning (Perencanaan)
b)      Organizing (Pengorganisasian)
c)      Actuating (Penggerakkan)
d)     Controlling (Pengawasan).
Selanjutnya Luther Gullick membagi fungsi manajemen menjadi:
a)      Planning (Perencanaan)
b)      Organizing (Pengorganisasian)
c)      Staffing (Penyusunan Pegawai)
d)     Directing (Pembinaan Kerja)
e)      Coordinating (Pengkoordinasian)
f)       Reporting (Pelaporan)
g)      Budgeting (Anggaran)[8].

C.    Pengorganisasian Manajemen Pendidikan Islam
Pengorganisasian dalam manajemen pendidikan Islam adalah penentuan struktur, aktifitas, interaksi, koordinasi, desain struktur, wewenang, tugas secara transparan, dan jelas dalam lembaga pendidikan baik bersifat individual, kelompok maupun kelembagaan. Dengan demikian pengorganisasian dalam manajemen pendidikan Islam merupakan penetapan berbagai hal untuk mempermudah dalam aktivitas perwujudan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Penetapan tersebut bukan hanya sekedar pembagian tugas, tetapi penetapan menyeluruh tentang segala sesuatu yang membangun sistem tersebut, sehingga membentuk tim kerja yang akan mewujudkan tujuan pendidikan Islam.
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Al-Imran:159)
Berdasarkan ayat tersebut pengorganisasian hendaknya dijiwai dengan manajemen yang penuh rasa kasih sayang, pendekatan kasih sayang, kelembutan, tegas, bijaksana, kelembutan hati, kebeningan hati, kejernihan hati, kesabaran, lapang dada, pendekatan religi, konsisten dengan keputusan yang telah dibuat, serta dengan memohon kepada Allah ampunan untuk semua komponen yang berada dalam manajerialnya. Di samping itu prinsip lain yang perlu diperhatikan adalah prinsip amanah, kejujuran, amar ma’ruf dan nahi mungkar.[9]


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pengorganisasian dalam manajemen pendidikan Islam adalah penentuan struktur, aktifitas, interaksi, koordinasi, desain struktur, wewenang, tugas secara transparan, dan jelas dalam lembaga pendidikan baik bersifat individual, kelompok maupun kelembagaan. Dengan demikian pengorganisasian dalam manajemen pendidikan Islam merupakan penetapan berbagai hal untuk mempermudah dalam aktivitas perwujudan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Penetapan tersebut bukan hanya sekedar pembagian tugas, tetapi penetapan menyeluruh tentang segala sesuatu yang membangun sistem tersebut, sehingga membentuk tim kerja yang akan mewujudkan tujuan pendidikan Islam.
B.     Saran dan Kritik
Dalam pengorganiasian hendaklah manajemen pendidikan itu didasari dengan prinsip amanah, kejujuran, amar ma’ruf dan nahi mungkar. Sehingga  manajerial dan manajer pendidikan akan mampu memberikan energi motivasi kepada bawahan secara alamiah religius, dikatakan sebagai alamiah religius karena pada dasarnya manusia mempunyai sifat tersebut, meskipun tidak dalam tataran sempurna seperti Allah, karena manusia tidak akan pernah menyamai Allah, tetapi paling tidak dalam konteks manajerial manusia dapat mencontoh bagaimana Allah memberi motivasi kepada makhluk ciptaan-Nya.
Dengan kedatangan makalah ini, saya sampaikan dengan kemampuan usaha kami. Bila ini memang benar hanya dari Allah SWT yang memiliki Maha Kebenaran, apabila terdapat kesalahan itu karena kami tidak jauh dari kekhilafan. Dan tidak enggan para pembaca khususnya dosen pengampu untuk memberikan kritik dan saran guna perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini banyak manfaat bagi mahasiswa STIBAFA khususnya dan para pembaca budiman pada umumnya. Aamiin.....


DAFTAR PUSTAKA
Akdon, Strategic Mangement for educational Management ( Bandung: Alfabeta, 2006 )
Lasa H S, manajemen perpustakaan, 2008, Gama Media, Jogjakarta, cetakan kedua
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI(2009), Manajemen Pendidikan, Alfabeta : Bandung.
Anonim, dalam http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=11&fname=eko206_07.htm






[1] Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI(2009), Manajemen Pendidikan, Alfabeta : Bandung. Hal : 67-68
[2] Lasa H S, manajemen perpustakaan, 2008, Gama Media, Jogjakarta, cetakan kedua, hal. 275-277
[6] Akdon, Strategic Mangement for educational Management ( Bandung: Alfabeta, 2006 ), 3
[8] Anonim, dalam http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=11&fname=eko206_07.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar