BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keberadaan manusia di dunia ini tidak ada
yang luput dari keanggotaan suatu organisasi. Organisasi merupakan sebuah wadah
dimana orang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pemahaman ini
menunjukkan bahwa dimanapun dan kapanpun manusia berada (berinteraksi) maka
disitu muncul organisasi.
Penyelenggaraan pendidikan dalam sebuah
organisasi menunjukkan bahwa keberadaan organisasi pendidikan tersebut
ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara lebih efektif dan efisien.
Maka dalam makalah ini kami mencoba menguraikan meneganai organisasi penddikan,
mengapa harus ada organisasi, apa saja unsurnya serta bagaimana bentuk
pengorganisasian yang diterapkan dalam penyelenggaraan pendidikan.[1]
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari organisasi dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan organisasi ?
2. Apa pengertian dari manajemen?
3. Bagaimana pengorganisasian manajemen pendidikan islam?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Organisasi
Kata organisasi berasal dari organon (B.
yunani) atau organun (B. Latin), berarti alat, bagian, anggota atau
badan. Pengertian organisasi telah banyak didefinisikan oleh banyak orang ,
antara lain:

Dari sini dapat dipahami bahwa dalam organisasi
terdapat 3 (tiga) komponen yang harus ada agar perjalanan organisasi lebih
baik, yakni: kelompok orang, kerja sama yang harmonis, dan pembagian hak,
kewajiban, dan tangguang jawab.
A.1.
Prinsip-prinsip organisasi
Suatu organisasi akan berjalan baik apabila terdapat
prinsip-prinsip yang menjadi landasan geraknya. Prinsip-prinsip itu
diantaranya:
1. Perumusan tujuan
Tujuan organisasi harus jelas dan diketahui oleh
seluruh elemen yang terkait dalam organisasi itu.
2. Pembagian kerja
Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi, perlu adanya
pembagian tugas yang jelas. Tanpa pembagian tugas yang jelas, akan terjadi
tumpang-tindih pekerjaan dan dari sini akan terjadi pemborosan.
3. Pembagian wewenang
Dengan kekuasaan yang jelas pada masing-asing orang
atau kelompok dalam suatu organisasi, maka dapat dihindarkan teerjadinya
benturan kepentingan dan tindakan.
4. Satuan komando.
Dalam system organisasi yang baik harus ada kesatuan
komando atau perintah agar tidak terjadi kebingungan ditingkan pelaksana.
5. Koordinasi
Koordinasi merupakan proses pengintregasian tujuan
pada satuan-satuan yang terpisah dalam suatu lembaga untuk mencapai tujuan
organisasi secara efisien.[2]
A.2. Tujuan dan fungsi
pengorganisasian
Dalam hal ini yang terkait dengan pendidikan
adalah ada beberapa manfaat organisasi pembelajaran, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Menghasilkan
anggota organisasi yang berkualitas dengan membudayakan proses pembelajaran di
dalam organisasi dan menjadikan organisasi sebagai tempat pembelajaran
2. Meningkatkan kreativitas,
kemampuan entrepreneurship , dan otonomi organisasi
3. Mengantisipasi
dan mengadaptasi lingkungan yang cepat berubah dan sulit diramalkan
4. Mempercepat
pengembangan produk, proses, dan pelayanan baru
5. Meningkatkan
kecakapan dan memenangkan persaingan dengan organisasi lain
6. Menyebarluaskan
pengetahuan keseluruh anggota organisasi
7. Belajar dari
kesalahan secara lebih efektif
8. Menjadikan
organisasi lebih tangguh di setiap level organisasi
9. Menghemat waktu
dalam menerapkan perubahan strategi baru
10. Merangsang peningkatan
kinerja organisasi secara terus-menerus.[3]
A.3. Jenis-jenis organisasi
Dilihat dari segi pembagian kegiatan dan
pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang, maka organisasi dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu:
1.
Organisasi Lini
Yaitu
organisasi yang pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegas
antara pimpinan dan pelaksana. Peran pimpinan dalam hal ini sangat dominan
dimana semua kekuasaan ditangan pimpinan. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan
kegiatan yang utama adalah wewenang dan perintah.
Bentuk
organisasi semacam ini sangat efektif karena keputusan-keputusan cepat diambil
dan dilaksanakan. Akan tetapi organisasi seperti ini kurang manusiawi karena
menganggap bawahan layaknya sebuah robot.
2.
Organisasi Staf
Yaitu
organisasi yang mana para staf tidak hanya berperan sebagai pelaksana perintah
namun juga sebagai pembantu pimpinan. Bentuk organisasi ini ada karena
banyaknya masalah yang ada dalam organisasi sehingga pimpinan tidak mampu untuk
mengatasi semua masalah dan memerlukan bantuan orang lain. Keputusan yang
diperoleh lebih baik akan tetapi membutuhkan waktu yang lama.
3.
Organisasi Lini dan Staf
Organisasi
ini merupakan gabungan dari dua organisasi terdahulu(lini dan staf). Dalam
organisasi ini staf bukan sekedar pelaksana tugas tetapi juga diberikan
wewenang untuk memberikan masukan demi tercapainya tujuan secara baik. Demikian
juga pimpinan tidak sekedar memberikan perintah atau nasehat tetapi juga
bertanggung jawab atas perintah atau nasehat tersebut.
Keuntungan
organisasi ini antara lain ialah keputusan yang diambil oleh pimpinan lebih
baik karena telah dipikirkan oleh sejumlah orang dan tanggung jawab pimpinan
berkurang karena mendapat dukungan dan bantuan dari staf.[4]
A.4.
Proses-proses Pengorganisasian
Ernest Dale seperti
dikutip oleh T. Hani
Handoko mengemukakan tiga langkah dalam proses pengorganisasian, yaitu :
a.
Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
b.
Pembagian beban pekerjaan total menjadi
kegiatan-kegiatan yang logik dapat dilaksanakan oleh satu orang.
c.
Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme
untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota menjadi kesatuan yang terpadu
dan harmonis.[5]
B. Definisi Manajemen
Secara bahasa, kata "Manajemen" berasal dari
bahasa Prancis kunoménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Sedangkan definisi manajemen secara istilah
penulis mengutip definisi manajemen dari beberapa pakar manajemen diantaranya
adalah definisi manajemen menurut Holtadalah “Management
is the process of planning, organizing, leading, and controlling that
encompasses human, material, financial and information resources is an organizational
envirounment “ [6]. Senada
dengan definisi yang diungkapkan olehHolt diatas, Stoner berpendapat
bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dengan menggunakan
sumber daya organisasi lainnya, agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Selain dari dua definisi diatas, penulis juga
melampirkan beberapa definisi manajemen dari beberapa pakar manajemen sehingga
dapat memberikan gambaran yang jelas kepada para pembaca. Adapun rinciannya
adalah sebagai berikut::
1. Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles
of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan
pencapaian suatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.
2. George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Manajemen” memberikan
definisi: “ Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan dengan memanfaatkan
baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
3. James A. F. Stoner, menyatakan bahwa “Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu
pekerjaan melalui orang-orang”[7].
Dari definisi-definisi manajemen yang ada, maka secara
umum definisi manajemen adalah Suatu metode / teknik atau proses untuk
mencapai suatu tujuan tertentu secara sistematik dan efektif, melalui
tindakan-tindakan perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing),
pelaksanaan (Actuating) dan pengawasan (Controlling) dengan menggunakan sumber
daya yang ada secara efektif dan efisien.
B.1
Pentingnya ( Urgensi ) Fungsi-Fungsi Manajemen.
Fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau
kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak sekali ahli yang
mengemukakan tentang fungsi manajemen ini. Ambil contoh misalnya George
R. Terry. Dia menyebutkan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:
a) Planning (Perencanaan)
b) Organizing (Pengorganisasian)
c) Actuating
(Penggerakkan)
d) Controlling
(Pengawasan).
Selanjutnya Luther Gullick membagi fungsi manajemen menjadi:
a) Planning (Perencanaan)
b) Organizing
(Pengorganisasian)
c) Staffing (Penyusunan
Pegawai)
d) Directing (Pembinaan
Kerja)
e) Coordinating (Pengkoordinasian)
f) Reporting (Pelaporan)
g) Budgeting (Anggaran)[8].
C. Pengorganisasian
Manajemen Pendidikan Islam
Pengorganisasian dalam manajemen pendidikan Islam
adalah penentuan struktur, aktifitas, interaksi, koordinasi, desain struktur,
wewenang, tugas secara transparan, dan jelas dalam lembaga pendidikan baik
bersifat individual, kelompok maupun kelembagaan. Dengan demikian
pengorganisasian dalam manajemen pendidikan Islam merupakan penetapan berbagai
hal untuk mempermudah dalam aktivitas perwujudan perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya. Penetapan tersebut bukan hanya sekedar pembagian tugas, tetapi
penetapan menyeluruh tentang segala sesuatu yang membangun sistem tersebut,
sehingga membentuk tim kerja yang akan mewujudkan tujuan pendidikan Islam.
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan
itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya.” (QS. Al-Imran:159)
Berdasarkan ayat tersebut pengorganisasian hendaknya dijiwai
dengan manajemen yang penuh rasa kasih sayang, pendekatan kasih sayang,
kelembutan, tegas, bijaksana, kelembutan hati, kebeningan hati, kejernihan
hati, kesabaran, lapang dada, pendekatan religi, konsisten dengan keputusan
yang telah dibuat, serta dengan memohon kepada Allah ampunan untuk semua
komponen yang berada dalam manajerialnya. Di samping itu prinsip lain yang
perlu diperhatikan adalah prinsip amanah, kejujuran, amar ma’ruf dan nahi
mungkar.[9]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengorganisasian dalam manajemen pendidikan Islam
adalah penentuan struktur, aktifitas, interaksi, koordinasi, desain struktur,
wewenang, tugas secara transparan, dan jelas dalam lembaga pendidikan baik
bersifat individual, kelompok maupun kelembagaan. Dengan demikian pengorganisasian
dalam manajemen pendidikan Islam merupakan penetapan berbagai hal untuk
mempermudah dalam aktivitas perwujudan perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya. Penetapan tersebut bukan hanya sekedar pembagian tugas, tetapi
penetapan menyeluruh tentang segala sesuatu yang membangun sistem tersebut,
sehingga membentuk tim kerja yang akan mewujudkan tujuan pendidikan Islam.
B. Saran dan Kritik
Dalam pengorganiasian hendaklah manajemen pendidikan
itu didasari dengan prinsip amanah, kejujuran, amar ma’ruf dan nahi mungkar.
Sehingga manajerial dan manajer
pendidikan akan mampu
memberikan energi motivasi kepada bawahan secara alamiah religius, dikatakan
sebagai alamiah religius karena pada dasarnya manusia mempunyai sifat tersebut,
meskipun tidak dalam tataran sempurna seperti Allah, karena manusia tidak akan
pernah menyamai Allah, tetapi paling tidak dalam konteks manajerial manusia
dapat mencontoh bagaimana Allah memberi motivasi kepada makhluk ciptaan-Nya.
Dengan kedatangan makalah ini, saya sampaikan dengan kemampuan
usaha kami. Bila ini memang benar hanya dari Allah SWT yang memiliki Maha
Kebenaran, apabila terdapat kesalahan itu karena kami tidak jauh dari
kekhilafan. Dan tidak enggan para pembaca khususnya dosen pengampu untuk
memberikan kritik dan saran guna perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini
banyak manfaat bagi mahasiswa STIBAFA khususnya dan para pembaca budiman pada
umumnya. Aamiin.....
DAFTAR
PUSTAKA
Akdon, Strategic Mangement for educational Management (
Bandung: Alfabeta, 2006 )
Lasa H S, manajemen perpustakaan, 2008, Gama Media, Jogjakarta,
cetakan kedua
Tim Dosen Administrasi Pendidikan
UPI(2009), Manajemen Pendidikan, Alfabeta : Bandung.
Anonim, dalam http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=11&fname=eko206_07.htm
[1]
Tim Dosen Administrasi
Pendidikan UPI(2009), Manajemen Pendidikan, Alfabeta : Bandung. Hal :
67-68
[2]
Lasa H S, manajemen
perpustakaan, 2008, Gama Media, Jogjakarta, cetakan kedua, hal. 275-277
[7]
Anonim,
dalam http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=11&fname=eko206_04.htm (27 Oktober 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar