Selasa, 26 Agustus 2014

KEPEMIMPINAN MADRASAH DAN FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN




BAB I
PEMBUKAAN
A.    Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menejemen berbasis sekolah. Kepemimpinan berkaitan dengan masalah kepada sekolah dalam meningkatkan kesempatan untuk mengadakan pertemuan secara efektif dengan para guru dalam situasi yang kondusif.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian menejemen?
2.      Bagaimana gaya kepemimpinan pendidikan itu?
3.      Apa fungsi supervisi itu?
C.     Tujuan Perumusan
1.      Untuk mengetahui pengertian menejemen
2.      Untuk mengetahui gaya kepempinan pendidikan
3.      Untuk mengetahui fungsi supervisi


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Menejemen
Ada beberapa pendapat yang dikemukakan mengenai menejemen, oleh para ahli diantaranya:
·         Proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha ke arah
kelompok dalam usaha kearah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu. Sutisna (1993)
·         Kemampuan untuk menggerakan, mempengaruhi, memotivasi, menyuruh, memerintah, melarang, dan menghukum (kalau perlu), serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media menejemen mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien. Soepardi (1988)[1]

B.     Gaya Kepemimpinan Pendidikan
Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya.
Gaya kepemimpinan merupakan suatu yang pola berperilaku seorang pemimpin yang khaspada saat mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan,  cara pemimpin bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya. Secara teoris telah banyak dikenal gaya kepemimpinan, namun gaya mana yang terbaik tidak mudah untuk ditentukan. Untuk memahami gaya kepemimpinan, sedikitnya dapat dikaji dengan pendekatan sebagai berikut:
a) Love approach (pendekatan kasih sayang) =
Sebagaimana dalam QS. Ali Imran 159 (maka disebabkan rahmat dari Allah–lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarohlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal padaNya) menampilkan beberapa kepemimpinan efektif, sebagaimana yang diungkapkan oleh Djalaludin (2007) antara lain kelemah lembutan lawan dari sikap keras dan kasar. Layyin (kelemah-lembutan yang menjadi kepemimpinan Rosulullah itu adalah kelapangan dada dan keluhuran akhlak dalam berinteraksi dengan kaum mu’minin, serta kelapangan dada menghadapi penolakan orang-orang musyrik. Kelemah lembutan itu ternyata menjadi factor penting bagi keberhasilan dakwah Rasulullah SAW.[2]
 b) Leadership by example approach (pendekatan keteladanan)
Teladan, berarti panutan (uswah) begitulah kata Abduh (2005). Orang yang mampu merubah retorika kosong menjadi perbuatan fakta, dan mengubah kata-kata bisu menjadi tindakan dan kenyataan. Al-Qur’an mengecam orang-orang yang menyuruh orang lain berbuat kebaikan sementara mereka lupa dengan dirinya sendiri. Begitulah ketika Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an sebagai berikut:
  ”Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan)kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al kitab (Taurat)?maka tidaklah kamu berfikir?” (QS. Al- Baqoroh:4)
c) Appreciation Approach (pendekatan apresiasi)
apresiasi seorang pemimpin sangat dibutuhkan untuk penyeimbangan antara control dan motivasi yang harus tetap tumbuh pada setiap diri elemen organisasi. Karena itu, apresiasi harus seimbang antara apresiasi harus seimbang antara apresiasi positif dan negatif, tentunya tetap denagn melihat porsinya masing-masing.
 d) Brotherhood and Humanity Approach (pendekatan persaudaraan dan kemanusiaan).
Melaui proses-proses sebagai berikut:
a)                  Ta’aruf (saling mengenal) bukan tanafur (saling bermusuhan) menjadi hubungan kemanusiaan. Terkadang akan muncul akan kendala yang membuat proses ta’aruf ini tercemardan tidak mampuh member pengaruh positif.  Djalaludin (2007) mengatakan Islam mengajarkan bahwa hidup itu tidak sendiri. Seseorang itu tidak mampu hidup wajar tanpa orang lain. 
b)                  Ta’awun yang didasari oleh ikatan ukhuwah Islamiyah. Djalaludin (2007) mengatakan berukhuwah itu mengandung arti bahwa orang lain berhak memiliki hak yang menjadi kewajibannya. Orang lain berhak untuk dibela  ketika menghadapi masalah, berhak dibantu ketika berada dalam kesulitan, sebagaimana kita berharap pembelaan dan bantuan orang lain saat menghadapi masalah dan kesulitan.[3]
C.    Fungsi Supervisi
            Fungsi –fungsi supervisi pendidikan yang sangat penting diketahui para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah, adalah sebagai berikut:
1.      Dalam bidang kepemimpinan
a.       Menyusun rencana dan policybersama.
b.      Mengikutsertakan anggota-anggota kelompok (guru-guru, pegawai) dalam berbagai kegiatan.
c.       Memberikan bantuan kepada anggota kelompok dalam menghadapi dan memecahkan persoalan-persoalan.
d.      Membangkitkan dan memupuk semangat kelompok, atau memumuk moral yang tinggi kepada anggota kelompok.
e.       Mengikutsertakan semua anggota dalam menetapkan putusan-putusan.
f.       Membagi-bagi dan mendelegasikan wewenang dan tanggungjawab kepada anggota kelompok, sesuai dengan fungsi dan kecakapan masing-masing.
g.      Mempertinggi daya kreatif pada anggota kelompok.
h.      Menghilangkan malu dan rasa rendah diri pada anggota kelompok sehingga mereka berani mengemukakan pendapat demi kepentingan bersama.
2.      Dalam hubungan kemanusiaan
a.       Memanfaatkan kekeliruan dan kesalahan-kesalahan yang dialaminya untuk dijadikan pelajaran demi perbaikan selanjutnya, bagi diri sendiri maupun anggota kelompoknya.
b.      Membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan yang dihadapi anggota kelompok, seperti dalam hal kemalasan, merasa rendah diri, acuh tak acuh, pesimistis, dan sebagainya.
c.       Mengarahkan anggota kelompok kepada sikap-sikap yang demokratis.
d.      Memupuk rasa saling menghormati diantara sesama anggota kelompok dan sesama manusia.
e.       Menghilangkan rasa curiga mencurigai antara naggota kelompok.
3.      Dalam pembinaan proses kelompok.
a.       Mengenal masing-masing pribadi kelompok, baik kelemahan maupun kemampuan masing-masing.
b.      Menimbulkan dan memelihara sikap percaya-mempercayai antara sesama anggota maupun antara anggota dan pimpinan.
c.       Memupuk sikap dan kesediaan tolong-menolong.
d.      Memperbesar rasa tanggungjawab para anggota kelompok.
e.       Bertindak bijaksana dalam menyelesaikan pertentangan atau perselisihan pendapat diantara anggota kelompok.
f.       Menguasai teknik-teknik memimpin rapat dan pertemuan-pertemuan lainnya.
4.      Dalam bidang administrasi personel.
a.       Memilih personel yang memiliki syarat-syarat dan kecakapan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan.
b.      Menetapkan personel  pada tempat adan tugas yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan masing-masing.
c.       Mengusahakan susunan kerja yang menyenangkan dan meningkatkan daya kerja serta hasil maksimal.
5.      Dalam bidang evaluasi
a.       Memahami dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan secara khusus dan terinci.
b.      Menguasai dan memiliki norma-norma atau ukuran-ukuran yang akan digunakan sebagai kriteria penilaian.
c.       Menguasai teknik-teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang lengkap, benar dan dapat diolah menurut norma-norma yang ada.
d.      Menafsirkan dan menyimpulkan hasil-hasil penilaian sehingga mendapat gambaran tentang kemngkinan-kemungkinan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan.
Jika fungsi-fungsi supervisi diatas benar-benar dikuasai dan dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh setiap pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah terhadap para anggotanya, maka kelancaran jalannya sekolah atau lembaga dalam pencapaian tujuan pendidikan akan lebih terjamin.[4]























BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ø  Pengertian Menejemen
Diambil dari salah satu tokoh;
Kemampuan untuk menggerakan, mempengaruhi, memotivasi, menyuruh, memerintah, melarang, dan menghukum (kalau perlu), serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media menejemen mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien. Soepardi (1988).
Ø  Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya.
sedikitnya dapat dikaji dengan pendekatan sebagai berikut:
a) Love approach (pendekatan kasih sayang)
 b) Leadership by example approach (pendekatan keteladanan)
c) Appreciation Approach (pendekatan apresiasi)
 d) Brotherhood and Humanity Approach (pendekatan persaudaraan dan kemanusiaan).
Ø Fungsi–fungsi supervisi pendidikan yang sangat penting diketahui para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah, adalah sebagai berikut:
a.       Dalam bidang kepemimpinan
b.      Dalam hubungan kemanusiaan
c.       Dalam pembinaan proses kelompok.
d.      Dalam bidang administrasi personel.
e.       Dalam bidang evaluasi

B.     KRITIK SARAN
Kepemimpinan yang paling sempurna adalah kepemimpinan Nabi agung Muhamad SAW. dimana uswah-uswa beliau pada para pengikutnya terlebih para pemimpin setelahnya, baik dari segi ucapan, tingkah, dan lain sebagainyasangatlah bijaksana dan mengedepankan kejujuran dalam segalanya. Maka hendaklah kita sebagai seorang hamba Allah yang dibawahi oleh beliau megikuti sunnah-sunnah beliau. wallahu”alam bishowab
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, E, Memegemen Berbasis Sekolah, 2006 (Bandung, PT Remaja Rosydakarya)
Yunus , Lulail, jamal, Leadership Model (Malang: UIN-Malang Press)
Purwanto, M. Ngalim, Administarasi dan Supervisi Pendidikan, 2008, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya))


[1] Dr. E. Mulyasa, M.Pd, Memegemen Berbasis Sekolah, (Bandung, PT Remaja Rosydakarya, 2006) hal: 107-108
[2] dr. jamal Lulail Yunus, S.E, M.M, Leadership Model (Malang: UIN-Malang Press)hal:146)
[3] Ibid,  hal: 146-179
[4] DRS. M. Ngalim Purwanto, MP., Administarasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, hal.86-87.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar